Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar kegiatan pawai budaya nusantara dalam rangkat peringatan hari ulang tahun ke-186 Kendari tahun 2017, Sabtu.
Kegiatan pawai budaya nusantara tersebut diikuti puluhan paguyuban etnis yang ada di Kota Kendari, baik etnis lokal Sultra maupun etnis dari luar Sultra.
Kegiatan pawai budaya nusantara tersebut mengambil rute dari Depan Kantor Pol PP Sultra di Kelurahan Watuwatu menuju atau finis di Alunalun Kendari.
Barisan pawai budaya nusantara dilepas secara simbolis oleh Sekda Kendari, Alamsyah Lotunani di garis start, sedangkan di garis finis diterima Wali Kota Kendari Asrun, Ketua PKK Kendari Sriyastin, anggota DPRD Kendari dan segenap pimpinan SKPD lingkup Kendari.
Asrun mengatakan, pawai budaya tersebut dilakukan pemerintah Kendari sebagai bentuk perhatian terhadap keharmonisan para etnis paguyuban yang ada di Kota Kendari untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUT ke-186 Kendari.
"Dalam setiap kesempatan saya katakan bahwa Kendari merupakan miniatur Indonesia, terdapat berbagai etnis dan beragam budaya yang memiliki warna dan ciri khas kemudian hidup tentram dan damai di daerah ini," katanya.
Pawai atau kirab tersebut lanjut Asrun, sebagai sarana hiburan bagi warga dan akan menambah wawasan kepada generasi, bahwa ke depan tidak ada lagi petak petak antaretnis.
Menurut dia, keanekaragaman tersebut harus disyukuri karena selama ini semua etnis hidup berdampingan dengan penuh kedamaian meski berbeda suku dan agama.
"Kegiatan ini juga dilakukan untuk mempererat hubungan silaturahim masyarakat dan memberikan peluang kepada semua etnis untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan," ujarnya.
Beberapa paguyuban dalam pawai itu diantaranya Barisan Kerukunan Suku Toraja, Forun komunasi adat Kota Kendari, Paguyuban Makassar, etnis Tiongkok, LAT Tolaki Kendari, Paguyuban NTT, Paguyuban Papua, Asosiasi Perancang Busana model, Paguyuban Sulbar, Buton, Sanggar Bali, Reog Ponorogo, Wakatobi, Paguyuban Sunda, Paguyuban Muna Barat, Paguyuban Gorontalo dan Paguyuban Buton Selatan.