Laworo (Antara News) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Muna Barat (Mubar) memverifikasi daftar penduduk potensial pemilih (DP4) yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk-Elektronik (E-KTP).
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mubar menemukan sekitar 8.532 penduduk tidak mengantongi E-KTP yang diperoleh dari hasil verifikasi panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP).
Kepala Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil Disukcapil Mubar La Ode Ngunu mengatakan KPU sudah menyerahkan nama-nama penduduk potensial pemilih yang belum memiliki E-KTP, dan saat ini sementara diverifikasi terhadap warga yang belum memiliki identitas kependudukan tersebut.
"Kita akan cek dulu status para penduduk tersebut. Kalau masuk dalam data base kependudukan, kita akan berikan surat keterangan pengganti KTP-L atau semacam E-KTP," ungkapnya.
Ia mengatakan, KTP-L ini nantinya bisa dijadikan identitas diri warga yang bersangkutan untuk menentukan pilihan atau memilih saat pencoblosan pada pilkada nanti. "Kalau ada warga yang tercantum namanya dalam DP4 itu, tidak masuk dalam data base, kita tidak akan berikan KTP-L," katanya.
La Ode Ngunu meminta agar penduduk tersebut dapat melaporkan diri ke Dikduscapil, sehingga bisa mendapatkan kemudahan dalam pelayanan KTP-L, selainitu juga pihak Disdukcapil nantinya mengumumkan nama-nama tersebut di tingkatan desa.
"Kita akan sampaikan di tingkat desa agar warga tersebut melengkapi dokumen. Kalau belum melakukan perekaman, supaya segera melakukan perekaman. Kami tidak mau membuat kesan menghalang-halangi warga untuk mendapatkan surat keterangan identitas kependudukan," tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah 8.532 warga yang tidak memiliki E-KTP itu akan mengalami penambahan atau tidak karena data temuan KPU ini hampir sama dengan data yang dirilis Disdukcapil.
"Warga yang kita temukan tidak memiliki E-KTP ini hampir sama dengan jumlah yang ditemukan KPU. Hanya saja kami tidak bisa memastikan berapa jumlah yang telah dicatat oleh Disdukcapil saat ini," terangnya.