Makassar (Antara News) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, bahwa sertifikasi merupakan pelindung bagi tenaga kerja dalam menghadapi persaingan di era global.
"Sertifikasi itu alat pelindung, kita harus mampu melindungi tenaga kerja kita dari tantangan globalisasi," kata Syahrul di sela pelaksanaan Gerakan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi se-Sulsel, di Makassar, Senin.
Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan seminar nasional "Membangun Sinergitas Pelaku Industi Jasa Konstruksi dengan Stakeholder dalam menjawab tantangan Pembangunan Infrastruktur Nasional" tersebut ia mengatakan, saat ini, globalisasi, dan era pasar bebas termasuk Masyarakat Ekonomi ASEAN memungkinkan tenaga kerja dari negara lain membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia.
"Tanpa keahlian dan keterampilan yang mumpuni, terstandarisasi dan diakui melalui sertifikasi, tenaga kerja lokal akan sulit bersaing dengan tenaga kerja asing," ujar Syahrul.
Karenanya, Syahrul mendorong agar upaya fasilitasi sertifikasi tenaga kerja, tidak hanya di sektor tenaga kerja jasa konstruksi, terus dilakukan. "Ini tanggung jawab kita bersama, pacu kapasitas para tenaga kerja kita," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Sulsel Andi Bakti Haruni mengatakan sertifikasi gratis ini dilakukan bagi 1.200 pekerja konstruksi di Sulsel.
Pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk melakukan sertifikasi ini. "Kami berharap, semua tukang bangunan atau pekerja konstruksi di Sulsel nantinya bersertifikasi," ucapnya.
Andi Bakti mengatakan, sertifikasi pekerja konstruksi ini penting, mengingat hal ini menjadi salah satu syarat untuk mengerjakan bangunan pemerintah. "Dengan memperoleh sertifikasi ini, pekerja konstruksi bisa bebas memilih akan bekerja di mana, ini keuntungan besar bagi mereka," jelasnya.