Makassar (Antara News) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menegaskan proyek Kereta Api Trans Sulawesi telah menjadi program prioritas nasional sehingga tidak ada kekhawatiran terkait pendanaan proyek ini.
"Dari semua proyek infrastruktur yang besar, Presiden dan Wakil Presiden menjadikan proyek ini sebagai prioritas yang lebih," kata Syahrul di Makassar, Rabu.
Apalagi, kata dia, Presiden Jokowi sendiri telah berjanji akan mengucurkan tambahan anggaran sebesar Rp2 triliun pada APBN-Perubahan 2016. Janji tersebut disebutkan oleh Presiden Jokowi ketika meninjau proyek ini pada November 2015.
"Kan presiden yang janji, bukan Syahrul yang janji," ujarnya.
Syahrul juga membantah jika proses pembebasan lahan kini terkesan melambat.
"Tidak ada yang lambat, yang mana yang lambat? Kalau ada pembayaran yang tertahan, itu karena ada proses yang sedang berjalan. Misalnya ada lahan yang ternyata dijaminkan di bank, semua harus berproses," jelasnya.
Dia mengatakan pembebasan lahan memang tidak mudah, dibutuhkan kesabaran lebih untuk menunggu proses yang berjalan.
Meski demikian, Syahrul mengatakan pelaksanaan proyek ini telah berada pada jalur yang tepat.
Pembangunan proyek ini, mestinya juga dilihat dari sisi "multiplier effect" yang ditimbulkan.
"Proyek ini menggerakkan perekonomian daerah, menyerap lebih banyak tenaga kerja, lebih banyak uang yang berputar," katanya.