Laworo (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Muna Barat akan menganggarkan subsidi pada 2017 sebesar Rp1,5 miliar untuk transportasi pesawat udara yang akan mendarat di Bandar Udara Sugimanuru, Kabupaten Muna Barat.
"Tahun depan, kami menganggarkan dana subdisi transportasi udara dengan mendatangkan pesawat Lion Air untuk melayani penumpang dari Muna Barat dan daerah sekitarnya melalui Bandara Sugimanuru," kata Penjabat Bupati Muna Barat Rony Yakub La Ute di Laworo, Rabu.
Rony menambahkan, selain pesawat Lior Air yang akan mendarati Bandara Sugimanuru, juga rencananya akan didarati pesawat Garuda Indonesia yang diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Muna melalui Bupati Muna LM Rusman Emba.
"Rencana kehadiran pesawat tersebut merupakan pertemuan antara kami dengan Bupati Muna beberapa waktu lalu. Kedua pimpinan daerah ini menjalin kerja sama untuk mendatangkan dua unit pesawat ini beroperasi di Bandara Sugimanuru," ujar Rony yang juga masih menjabat Kepala Biro Layanan Pengadaan Setda Provinsi Sultra.
Ia mengatakan Pemkab Muna Barat dan Pemkab Muna sudah memaparkan rencana pengoperasian kedua pesawat tersebut di Kementerian Perhubungan.
"Saat ini kami sementara menghitung apakah menggunakan sistem seat atau persentase 40-60 persen. Sebab dilihat juga dari kekuatan penumpang," ujarnya.
Rony optimistis jumlah penumpang yang akan menggunakan fasilitas pesawat terbang ini akan banyak karena faktor potensi sumber daya alam di Kabupaten Muna Barat dan Muna serta daerah sekitarnya dapat menarik perhatian dari kalangan orang luar daerah itu.
"Kita juga bisa mendistribusi kekayaan yang ada di Muna Barat lewat pesawat ini seperti daging sapi, lobster, ikan dan teripang. Ketika orang luar daerah sudah mengetahui potensi alam di sini, mereka pasti akan menjajaki daerah ini melalui program kerja sama," ujarnya.
Ia menyebutkan beberapa potensi sumber daya alam Muna Barat seperti sektor perikanan, pariwisata dan pertanian serta peternakan. Begitu juga potensi yang ada di Kabupaten Muna yang merupakan kabupaten induk dari pemekaran Muna Barat, serta daerah tetangga Kabupaten Buton Tengah.
"Kalau Bandaraa Sugimanuru ini sudah berfungsi normal, maka masyarakat Muna dan Muna Barat atau Buton Tengah tidak perlu lagi menyeberang laut ke Kota Kendari. Mereka bisa menggunakan pesawat melalui bandar udara untuk tujuan berbagai daerah di Tanah Air," ujarnya.
Bandara Sugimanuru yang pernah beroperasi sejak zaman penjajahan Jepang dengan melayani pesawat udara berbadan kecil, kemudian terhenti selama puluhan tahun, dan nanti di tahun 2006 sempat dioperasikan, kemudian terhenti kembali karena kondisi sarana infrastruktur, terutama landasan pacu yang tidak memadai, sehingga beberapa tahun terakhir ini beberapa sarana infrastruktur tersebut dibenahi kembali untuk bisa melayani pesawat secara memadai.