Kendari (Antara News) - Aset yang dimiliki Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) saat ini telah mencapai Rp5,4 triliun.
"Bank Sultra yang didirikan tahun 1989, hingga saat sekarang ini telah memiliki aset sebesar Rp5,4 triliun. Aset tersebut selain bersumber dari para pemegang saham dalam hal ini pemerintah kabupaten dan kota se Sultra, juga bersumber dari keuntungan yang diperoleh Bank Sultra," kata Direktur Kepatutan dan Pengawasan Bank Sultra, La Utu di Kendari, Senin.
Menurut dia, selama Januari hingga Oktober 2016, Bank Sultra telah memperoleh laba usaha sebesar Rp202 miliar.
Sebagian besar atau sebesar 57,5 persen dari keuntungan tersebut kata dia, disalurkan kepada Pemerintah Provinsi Sultra serta Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam bentuk pendapatan asli daerah atau PAD.
"Keuntugan Bank Sultra disalurkan kepada pemerintah daerah dalam bentuk PAD karena pemerintah daerah merupakan pemegang saham dari Bank Sultra," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat Sultra perlu memanfaatkan Bank Sultra, baik untuk menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito maupun jasa kredit untuk mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif seperti perikanan, industri kerajian, perikanan atau perkebunan.
Dengan memanfaatkan produk-produk yang ditawarkan Bank Sultra katanya, masyarakat Sultra sudah ikut berpartisipasi dalam membangun berbagai infrastruktur yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di daerah ini.
"Masyarakat ikut berpartisipasi membangun Sultra karena keuntungan Bank Sultra disalurkan dalam bentuk PAD bersumber dari dana tabungan maupun bunga kredit pinjaman masyarakat," katanya.