Kendari (Antara News) - Masyarakat di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka Utara secara swadaya membangun sebuah Pos Babinsa sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan pengeboman ikan di perairan laut.
"Selama ini cukup marak pelaku yang menangkap ikan dengan cara mengebom ikan yang tidak ramah lingkungan. Akibatnya nelayan kecil dirugikan," kata Udin (45), salah seorang nelayan di Desa Landolia, di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, selama belasan tahun masyarakat nelayan setempat selalu dirugikan dengan kehadiran oknum pelaku yang menangkap ikan dengan cara membom ikan di tengah laut.
Namun dengan kehadiran petugas TNI Bintara Pembina Desa (Babinsa), bernama Serka Darwis, prilaku oknum yang biasanya menangkap ikan dengan cara mengebom di tengah laut, sudah tidak terjadi lagi, sehingga nelayan lokal sudah bisa lagi memperoleh hasil tangkapan yang cukup besar.
"Kita bersyukur dengan kehadiran Babinsa di wilayah ini, tak ada lagi oknum nelayan yang melakukan pemboman ikan," ujarnya.
Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada aparat Babinsa yang menangkap pelaku pengebomban ikan di laut, masyarakat dengan swadaya membangun rumah pos penjagaan ukuran 7X9 meter.
Pembangunan kantor Pos Babinsa di wilayah itu merupakan swadaya murni masyarakat sebagai ungkapan rasa terima kasih warga Desa Landolia kepada Babinsa yang dianggap berhasil itu.
"Atas nama warga Desa Landolia merasa sangat berterima kasih kepada Serka Darwis yang telah membuat nelayan di Desa Landolia dalam melaut berhasil menangkap ikan lebih banyak dari biasanya. Sebelumnya para nelayan di sekitar Rante Angin merasa sangat dirugikan oleh ulah para pengebom ikan," ungkap Husen, warga desa lainnya.
Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud pada kesempatan terpisah memberikan apresiasi terhadap tindakan yang dilakukan oleh Babinsa yang menggagalkan pengeboman ikan di wilayah perairan Teluk Bone.
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan Babinsa yang membuat jera para pengeboman ikan di wilayah perairan antara Kolaka Utara dan Teluk Bone yang kaya dengan jenis ikan tersebut, sekarang menjadi daerah aman dari pengebomban ikan.