Kendari (Antara News) - Badan Searh And Rescue Nasional (Basarnas) mengimbau nahkoda kapal dan penumpang mudik Idul Fitri 1437 Hijriyah mewaspadai cuaca tidak bersahabat di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Kantor SAR Kendari Amiruddin di Kendari, Sabtu, mengatakan curah hujan tinggi yang melanda wilayah Sultra ikut berdampak pada ketinggian gelombang laut.
"Nahkoda kapal atau pemilik kapal perlu menjalin kemitraan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari agar dapat mengakses prakiraan cuaca dan gelombang laut," kata Amiruddin.
Rute pelayaran dari dan ke Menui (Sulteng)-Kendari (Sultra) patut diwaspadai karena cuaca tidak bersahabat atau sama dengan di perairan Bau Bau.
"Bagi pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut tidak bisa berbuat banyak menghadapi cuaca buruk. Salah satu cara untuk mencegah musibah di laut adalah berlayar pada situasi aman dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas normal," kata Jafar.
Artinya, pelaut atau mereka yang berpengalaman mengarungi samudera biasanya memiliki firasat bahwa berlayar pada saat fajar menyingsing cukup aman atau tidak.
Basarnas yang bertugas dalam pembantuan kemanusiaan selalu berharap tidak ada korban jiwa maupun materi dalam setiap kecelakaan di laut. "Jangan ada anggapan bahwa kalau terjadi kecelakaan ada Basarnas atau pihak lain yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab pada diri sendiri jauh lebih baik," katanya.
Pemilik kapal rakyat Rahim (34) mengatakan empat hari terakhir perairan Sultra tidak bersahabat karena hujan tinggi dan ancaman angin kencang.
"Yang berbahaya kalau datangnya angin disertai ombak secara tiba-tiba. Kami (nahkoda kapal, red) sangat membutuhkan informasi prakiraan cuaca sebelum berlayar," kata Rahim.