Kendari (Antara News) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sulawesi Tenggara menyampaikan pemaparan kepada bakal calon kepala daerah terkait pelaksanaan pilkada mendatang.
Ketua Bapilu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sultra, La Ode Ikhsanuddin Saafi di Kendari, Jumat mengatakan, pihaknya sangat apresiasi karena minat para bakal calon yang mendaftar di Partai Nasdem sangat banyak dan semua memiliki potensi untuk menang.
Partai Nasdem tetap konsisten terhadap kebijakan partai yang telah memutuskan untuk melakukan survei elektabilitas seluruh bakal calon untuk menilai secara objektif tingkat keterpilihan di masyarakat. "Tentu hasilnya sebagai alat ukur untuk memberikan rekomendasi partai kepada calon yang memiliki elektabilitas paling tinggi," katanya.
Karena itu, kata dia, tidak perlu ada keraguan bagi bakal calon karena Nasdem sangat konsisten dan objektif dalam menilai.
Dia menyatakan, tidak ada prioritas di Partai Nasdem, baik kader maupun bukan kader tetap memiliki kesempatan dan peluang yang sama dengan mekanisme survei tersebut. "Kalau ternyata hasil survei terdapat kader Nasdem yang lebih tinggi. Hal ini tentu sangat membahagiakan buat Nasdem. Tetapi jika sebaliknya, maka sebagai kader juga harus lapang dada untuk menerima," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan mekanisme survei Partai nasdem akan lebih objektif dan terbuka dalam memberikan rekomendasi nantinya.
Jika ada yang beranggapan bahwa kader harus prioritas maka pendapat tersebut juga benar. Tapi prioritas itu ukurannya harus objektif bukan prioritas emosional yang bisa berpotensi merugikan partai.
Presentasi bakal calon disampaikan langsung oleh Tim 5 Penjaringan DPW Nasdem. Ketua DPW Nasdem Sultra Tony Herbiansyah didampingi jajaran partai.
Ia juga mengatakan, Nasdem Sultra telah menjaring sebanyak 55 bakal calon bupati yang akan bertarung pada pilkada serentak tahun 2017 antara lain Kabupaten Buton Tengah sebanyak 11 orang, Kota Kendari 10 orang, Buton Selatan 9 orang, Bombana 8 orang, Buton 6 orang, Muna Barat 6 orang dan Kolaka Utara 5 orang.