Batauga (Antara News) - Pembalakan liar di dalam kawasan hutan jati Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan dalam sepekan terakhir marak lagi.
Penjabat Bupati Buton Selatan, HM Faisal di Batauga, Minggu mengatakan para perambah hutan jati tersebut memanfaatkan kesempatan ketika dirinya tugas dinas di luar daerah yakni ke Jakarta.
"Kepergian saya ke Jakarta selama sepekan, dimanfaatkan para pelaku pembalakan liar menebang kayu jati di dalam kawasan hutan," katanya.
Pada Sabtu siang, Bupati Faisal melakukan peninjauan di dalam kawasan hutan jati yang menjadi sasaran para perambah.
Hasilnya, ratusan batang kayu jati yang sudah dibuat dalam bentuk balok segi empat siang angkut keluar kawasan hutan jati diamankan. "Selain mengamankan ratusan batang kayu jati, kami juga mengamankan tiga orang yang diduga pelaku pembalakan liar," katanya.
Bupati Faisal menduga kuat pembalakan liar di dalam kawasan hutan jati di wilayah Sampolwa tersebut melibatkan aparat petugas. "Bagaimana mungkin pelaku pembalakan liar bebas menebang kayu di dalam kawasan hutan jati yang berlokasi di sepanjang jalan poros dan diapit perkampungan penduduk, tanpa bisa diketahui petugas kehutanan, kan aneh itu" kata Faisal.
Jelas ujarnya, dalam aksi pembalakan liar kayu jati kawasan hutan jati Sampolawa itu, ada oknum petugas yang ikut terlibat melindungi para pelaku.
Dengan perlindungan petugas katanya, para pelaku sangat mudah menebang kayu jati dan leluasa mengeluarkannya dari dalam kawasan hutan, diangkut ke luar wilayah Buton Selatan. "Saya sudah meminta pihak Polda Sultra untuk turun tangan mengatasi kasus pembalakan liar di dalam kawasan hutan jati Sampolawa di Buton Selatan ini," katanya.