Kendari (Antara News) - Komandan Korem (Danrem) 143 Haluoleo Kendari Kolonel CZI Ridho Hermawan mengimbau kepada warga di Sulawesi Tenggara untuk mewaspadai aktivitas kelompok Gafatar yang diduga menyebarkan paham tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
"Selaku Danrem 143 Haluoleo, saya imbau warga agar lebih waspada dan sigap untuk sikapi paham baru di lingkungan kita, agar kita tidak rugi sendiri," kata Ridho, di Kendari, Jumat.
Ia meminta, agar masyarakay secepatnya melaporkan kepada pihak berwajib yakni kepolisian termasuk pihak TNI seperti Babinsa jika menemukan ajaran faham yang meresahkan agar bisa dilakukan pencegahan lebih dini.
"Yang paling berhak membubarkan organisasi yang seperti itu adalah polisi dan kejaksaan. Tetapi kalau perlu bantuan untuk melakukan pembubaran karena dinilai meresahkan warga maka kita bantu," katanya.
Ia mengaku, sebelumnya Gafatar telah datang memperkenalkan organisasinya dan membawa AD/ART serta visi organisais yang akan bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
"Saat ini konsepnya bagus, tetapi beberapa waktu kemudian ada informasi bahwa mereka menyebarkan paham yang tidak cocok degan paham yang sudah ada, sehingga timbulkan keresahan," katanya.
Menurut dia, informasi saat ini marak adanya orang hilang diduga direkrut oleh organisasi Gafatar. Makanya perlu adanya kewaspadaan.
"Kami tidak memiliki kewenangan untuk mengatakan paham yang mereka ajarkan itu sesat, tetapi kalau aktivitas sudah membuat kegaduhan dan membuat warga resah maka tentunya TNI juga harus ikut membantu menenangkan warga," kata Ridho.