Kendari (Antara News) - Sebanyak 51 peserta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengara (Sultra) mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) kesenian dan perfilman yang berlangsung selama dua hari, 21-22 November 2015.
Kepala Seksi Kesenian dan Perfileman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra mewakili Kadis Diknas Sultra, Sulistiawati Talanifa di Kendari, Minggu mengatakan, kegiatan bimtek tersebut merupakan pertama kali dilaksanakan pascabergabungnya kembali kebudayaan ke Kementerian Pendidikan yang sebelumnya di bawah Kementerian Parawisata.
"Karena kegiatan ini pertama kami lakukan, maka pematerinya pun melibatkan dari akademisi yang ahli dibidangnya, praktisi serta penggiat seni dan sanggar budaya dan film yang ada di daerah," ujarnya.
Sementara peserta yang mengikuti pelatihan singkat selama dua hari itu masing-masing tiga hingga empat orang yang diutus dari masing-masing daerah serta perwakilan dari UPTD Kebudayaan dan Museum Provinsi Sultra.
Menurut Sulistiawati, dengan kegiatan dasar bimbingan teknis itu diharapkan para peserta bisa memperoleh ilmu dari pemateri untuk kemudian ditularkan ke daerahnya dalam menggali berbagai potensi terkait nilai seni dan sejarah kebudayaaan yang ada di daerah masing-masing.
"Sultra dengan 17 kabupaten dan dua kota saat ini, tentu memiliki berbagai keragaman historis yang kaya akan budaya yang didalamnya terdapat berbagai macam seni kearifan lokal yang dapat dijual sekaligus ditampilkan dalam berbagai pertunjukkan baik pada taraf kesenian lokal, nasional maupun mancanegara," ujaranya.
Namun demikian, kata dia, untuk menciptakan keragaman kesenian yang ada di daerah itu, tentu tidak akan mampu bila hanya melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan saja, tetapi harus didukung dan keterlibatan oleh pemerintah setempat.
Saat ini Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus menularkan berbagai program yang tidak hanya di pusat namun hingga ke daerah.
Oleh karena, hambatan yang kini masih dialami Diknas kebudyaan Sultra adalah masih adanya program di bidang kebudayaan masih menyatu pada Dinas Parawisata, sehingga di tahun 2016 diharapkan sudah harus masuk kembali ke bidang Pendidikan dan kebudayaan, karena nomen klaturnya memang harus begitu.
Salah seorang peserta bimtek dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Wahab mengapresiasi kegiatan itu dan mengharapkan, agar kegiatan itu hendaknya dapat berkelanjutan di tahun mendatang.
"Harapan kami agar pelatihan ini tidak sekedar memburu target pada akhir tahun saja, namun dapat dilakukan minimal 3-4 kali dalam setahun," katanya.
Rangkaian bimtek Kesenian dan Perfileman tahun 2015 melibatkan beberapa pemateri di antaranya dari unsur akademisi, penggiat sanggar dan pelatih seni Igbal Piagi dan pelatih tari dan pengasuh Studio 28 Kendari Ny Arini Hikman Balagi