Batauga (Antara News) - Petani rumput laut Kabupaten Buton Selatan (Busel) memperoleh pendapatan tertinggi pada musim panen tahun ini.
Salah seorang petani rumput laut di Desa Pogalampa, Kecamatan Batautga, Kabupaten Busel, La Ode Sabaria (37), Senin mengatakan para petani memperoleh pendapatan tertinggi pada musim panen tahun ini karena harga rumput laut kering mencapai Rp13.000 - Rp14.000/kg.
Dengan harga jual rata-rata Rp13.000/kg, satu petani yang menghasilkan empat sampai enam ton rumput laut, bisa meperoleh pendapatan antara Rp50 juta - Rp80 juta setelah dikurangi modal kerja.
Tahun-tahun sebelumnya kata dia, harga produksi rumput laut petani paling tinggi hanya sekitar Rp4.500/kg sehingga pendapatan petani sangat rendah, yakni hanya sekitar Rp7 jutaan permusim panen.
Menurut dia, produksi rumput laut yang kadar airnya paling rendah, dihargai Rp14.000/kg oleh pedagang pengumpul produksi rumput laut.
Sementara produksi rumput laut dengan kadar air masih tinggi atau tingkat kekeringannya belum sempurna kata dia, dihargai Rp12.000 sampai Rp13.000/kg.
"Petani yang menjual rumput laut dengan harga Rp12.000/kg karena tidak sabaran menunggu sampai rumput lautnya kering betul. Mereka terpaksa menjual dengan harga rendah karena membutuhkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Menurut dia, wilayah Desa Pogalampa dan desa-desa sekitarnya merupakan sentra produksi rumput laut terbesar di Buton Selatan.
Sebagian besar penduduk di desa tersebut kata dia, sudah menggantungkan hidup dari hasil produksi budidaya rumput laut selain bercocok tanam tanaman kakao.
"Dalam satu kali panen, kita petani rumput laut di sini bisa memperoleh produksi rumput laut kering antara empat ton hingga enam ton," katanya.
Dalam setahun kata dia, hanya dua kali musim panen yang mencapai produksi rumput laut maksimal dengan masa pemeliharaan rumput laut selama 45 hari.