Wangiwangi (Antara News) - Petikkan alat musik tradisional gambus oleh Makil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Pengembangan Infrastruktur, Hermanto Dardak bersama Presiden UCLG-ASPAC, Wong Heer-ryong, mengiringi pembukaan `Meeting UCLG-ASPAC` di Wakatobi.
Sebanyak 176 gubernur dan bupati/wali kota dari 15 negara di kawasan Asia Pasifik dan tokoh-tokoh adat masyarakat Wakatobi serta para pejabat lingkup pemerintah Kabupaten Wakatobi ikut menyaksikan pembukaan konfrensi Asia Pasifik yang akan berlangsung Sabtu hingga Senin (7/9).
Mengawali pembukaan kegiatan bertaraf internasional tersebut, tokoh-tokoh masyarakat adat Wakatobi menggelar ritual do`a tolak balaa dan doa selamat.
Usai pembacaan doa oleh dua tokoh adat, ratusan penari memainkan tarian kolosal `Turino Nu Togo`, tarian tradisional Wakatobi yang dimainkan para penari putri dan putra.
Tarian kolosal yang dimainkan ratusan penari tersebut menggambarkan kearifan lokal masyarakat Wakatobi dalam memperlakukan alam, terutama dalam mengaja keseimbangan alam dan melindungi lingkungan dari berbagai ancaman kerusakan.
Diakhir tarian, para penari membentuk empat konfigurasi yang menggambar Wakatobi terdiri dari empat pulau, yakni pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
"Saya banggga dengan masyarakat Wakatobi yang begitu ramah menyambut kami para peserta konferensi `United Cities and Local Goverments-Asia Pasific yang diselenggarakan di kabupaten ini," kata Presiden UCLG-ASPAC, Wong Hee-ryong saat memberi sambutan pada pembukaan kegiatan tersebut.
Ia mengatakan para kepala daerah yang hadir dalam konfrensi adalah mereka yang memiliki kepedulian dengan berbagai masalah lingkungan, kemiskinan dan uban kota.
"Kami harapkan para kepala daerah yang berkumpul di forum ini dapat memikirkan dan merumuskan penanganan berbagai masalah tersebut sehingga dapat membawa masyarakat hidup sejahtera," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri PUPR, Hermanto Dardak, mengahapkan agar para kepala daerah yang berkumpul di Forum UCLG - ASPAC itu dapat melahirkan konsep penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, penataan ruang yang baik dan pelestarian lingkungan berkelanjutan.
"Saya yakin mereka yang hadir dalam Forum ini adalah para pemikir dan ahli di bidangnya, sehingga dapat melahirkan solusi dari penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi setiap daerah," katanya.
Ia juga berharap kegiatan konfrensi tingkat Internasional itu dapat membawa dampak luas bagi Indonesia, terutama Wakatobi sebagai destanisasi wisata bahari maupun wisata budaya.
Pembukaan konfrensi Asia Pasifik itu dihadiri Bupati Wakatobi Hugua, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Sultan Buton H La Ode Muhammad Izat Manarfa, Asisten I Sekretariat Pemerintah Provinsi Sultra Syafaruddin Safaa dan Ketua DPRD Wakatobi Muhammad Ali.