Manokwari (Antara News) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Manokwari menulis buku tentang sejarah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang menetapkan Provinsi Papua bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Komandan Kodim 1703 Manokwari Letkol Inf Stevanus Satrio Ariwibowo yang ditemui di Manokwari, Kamis, mengatakan buku sejarah "Pepera" itu masih dalam proses penulisan dan dalam waktu yang tidak lama lagi sudah rampung.
Selain menulis buku yang melibatkan para pelaku sejarah itu, kata Dandim, pihaknya juga sedang membuat film dokumenter tentang sejarah "Pepara" bekerja sama dengan TV One.
"Tujuan kami agar generasi muda Papua mengetahui sejarah Papua bergabung dengan NKRI pada 1 Mei 1969 karena dewasa ini generasi muda Papua banyak yang tidak mengetahui sejarah tersebut, bahkan ada yang salah menafsirkan sejarah itu," kata Dandim.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu ditulis tentang sejarah "Pepera" agar terus diingat oleh generasi muda sekarang dan yang ada datang.
Dandim menjelaskan penulisan buku sejarah "Pepera" dibantu oleh para tokoh pejuang "Pepera" yang masih hidup karena mereka yang mengetahui tentang sejarah sebenarnya.
"Masih ada para pejuang "Pepera" yang hidup dan menceritakan tentang sejarah tersebut sehingga harus ditulis menjadi buku supaya ketika suatu saat mereka sudah tidak ada lagi buku itu menjadi bukti sejarah untuk generasi muda," ujarnya.
Ia mengatakan Kodim akan mendorong pula agar sejarah "Pepera" menjadi pelajaran muatan lokal di sekolah di Manokwari agar siswa memahami tentang sejarah Papua bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut.