Kendari (Antara News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia Prof Dr Yohana Yembise mengatakan pemerintah menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga kerja wanita (TKW) sebelum menjelajah mencari kerja ke negara tertentu.
Pelatihan kerja bagi wanita dimulai pertengahan tahun ini di sejumlah daerah strategis, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah, kata Menteri Yohana dalam kunjungan kerjanya di Kendari, Kamis.
"Target pencari kerja yang akan menjalani pelatihan pada setiap balai pelatihan yang menjadi percontohan sebanyak 500 orang. Tahun 2016 diproyeksikan mencapai 1.000 orang," kata Yohana, wanita kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958.
Pemerintah memandang penting menyelenggarakan pelatihan bagi wanita calon pencari kerja luar negeri agar memiliki keunggulan dan berdaya saing.
TKW yang memiliki keterampilam atau keunggulan khusus tidak akan diremehkan negara tujuan dan memiliki nilai tawar dalam hal upah atau kesejahteraan.
"Indonesia harus merubah persepsi bahwa TKW hanya sanggup sebagai pembantu rumah tangga (PRT) sehingga upah yang ditawarkan pun terendah," katanya.
Namun melalui pelatihan akan mengangkat derajat dan nilai tawar calon TKW Indonesia, sehingga diharapkan seluruh provinsi memiliki balai latihan TKW.
Beberapa negara tujuan TKW Indonesia adalah Hongkong, Jepang, Malaysia dan negara-negara Timur Tengah.