Jayapura (Antara News) - Kodam XVII Cenderawasih saat ini menggerahkan 2.657 bintara bina desa (babinsa) untuk menyukseskan program ketahanan pangan dilingkungan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan menjawab pertanyaan Antara seusai penandatangan kerjasama tentang ketahanan pangan dengan Gubernur Papua Barat, Abraham Atururi dan Papua yang diwakili Asisten III Ny. Rosida Upesessy di Jayapura, Senin, mengatakan, ribuan babinsa itu nantinya akan membantu para petani dan masyarakat dikedua propinsi.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang mendorong kedua pimpinan di provinsi untuk mengusulkan adanya kekhususan terumana harga jual padi dari tingkat petani sehingga dapat menggairahkan mereka untuk menanam.
Saat ini, kata Mayjen TNI Siahaan, dari laporan yang diterima terungkap harga padi ditingkat petani hanya Rp 6.000 an per kilo.
Namun bila harga jual dinaikkan menjadi Rp 10.000/kg, dipastikan petani lebih banyak yang menanamnya, kata Pangdam XVII Cenderawasih.
Ketika ditanya wilayah mana yang menjadi prioritas , jenderal berbintang dua itu mengatakan, prioritas utama Kabupaten Merauke untuk Papua dan Manokwari di Papua Barat.
Mayjen TNI Fransen mengakui, walaupun Merauke merupakan kawasan lumbung pangan namun perlu disiapkan segalanya baik itu bibit, pupuk maupun irigasinya.
Apalagi irigasi hingga kini masih menjadi masalah sehingga bila diperbaiki diharapkan kedepan dapat meningkatkan produksi, kata Mayjen TNI Siahaan.
Sementara itu Gubernur Papua Barat Abraham Atururi mengatakan, pihaknya siap mendukung program ketahanan pangan dengan meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan ganggur.
"Mudah-mudahan masyarakat mau kembali bercocok tanam karena selain dapat menambah penghasilan juga mengurangi tingkat pengangguran," harap Gubernur Papua Barat Bram (panggilan akrab Abraham) Ataruri.