Kendari (Antara News) - Pemutusan dan pembongkaran aliran listrik sejumlah ruko di Kota Lama Kendari terkait rencana pembangunan mega proyek jembatan Bahteramas senilia Rp400 miliar itu mulai dilakukan oleh tim yang tergabung dari beberapa instansi Pemprov dan Pemerintah kota.
Pantauan di lokasi, kota lama Kendari, Kamis, petugas dari PLN Kendari sudah sejak pagi melakukan pemutusan aliran listrik disejumlah bangunan ruko milik masyarakat di Kelurahan Kandari, Kecamatan Kendari.
Proses pemutusan aliran listrik yang dipimpin beberapa Kepala Biro diantaranya Karo Pemerintah Muhammad Zayat Kaimoeddin, Karo Pembangunan Illa Ladamay dan Karo Humas Pemprov Sultra Kusnadi ikut memberi dukungan kepada tim yang ditugaskan untuk melakukan pemutusan jaringan sebelum dilakukan pembongkaran bangunan.
"Rencana penggusuran bangunan akan dilakukan Jumat, 30/1 besok. Ruko-ruko yang akan dibongkar itu adalah bangunan yang sudah dinyatakan `clear` ganti rugi sesuai dengan aturan yang ada," kata Karo Pemerintahan Zayat Kaimoeddin.
Tidak nampak warga yang melakukan protes terhadap kehadiram tim gabungan Pemprov dan Pemkot Kendari saat melakukan pemutusan aliran listrik, namun anehnya masih ada beberapa ruku yang justru memasukkan sejumlah bahan bangunan seperti semen dan besi di dalam gudang mereka.
Salah seorang pemilik ruku yang menjual kebutuhan bahan bangunan Toko Pasti Jaya bernama Lucy (45), mengatakan, pihaknya belum pindah dari bangunan lama karena proses ganti rugi bangunan belum terealisasi.
Tanpa menyebut besaran ganti rugi bangunan miliknya itu, namun mengatakan bahwa walaupun sudah lama diketahui adanya rencana pemerintah untuk membangun mega proyek itu, tetapi menyangkut nilai ganti ruga bangunan tidak diketahui pasti karena berbeda-beda.
Namun keterangan dari Biro Pemerintahan Sultra yang ditunjuk sebagai tim yang menangani masalah ganti rugi bangunan menyebutkan bahwa dari 80 ruku bangunan yang terkena proyek itu sekitar 65 persen sudah terealisasi pembayaran.
"Bangunan yang paling besar nilai ganti rugi adalah eks gedung bioskop `teather` yang mencapai Rp1 miliar lebih," kata Zayat Kaimoeddin seraya menambahkan, dana yang disediakan pemerintah untuk ganti rugi lahan mencapai Rp50 miliar lebih yang dianggarkan sejak tahun 2014 dan 2015.
Ia mengatakan, proses ganti rugan bangunan yang sudah dalam penanganan tim, diharapkan sudah terealisasi paling lambat bulan Februari 2015.