Jayapura (Antara News) - Pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan PK-YRU yang tergelincir pada Minggu (11/1) sekitar pukul 13.30 WIT sehingga keluar dari lintasan Bandara Enarotali Distrik Pantim, Kabupaten Paniai, Papua disebabkan angin kencang, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige Renwarin.
"Angin kencang tersebut yang membuat pesawat Trigana hilang kendali dan akhirnya keluar dari lintasan," katanya di Jayapura, Minggu.
Menurut Patrige, kronologis kejadian berawal dari pesawat yang take off dengan tidak membawa penumpang dari Timika.
"Pesawat tersebut hendak menjemput karyawan PT. Freeport yang sedang berlibur di Kabupaten Paniai, setibanya di landasan Bandara Enarotali pesawat hilang kendali akibat angin kencang sehingga menyebabkan pesawat tergelincir keluar landasan bandara," ujarnya.
Dia menuturkan adapun nama-nama awak pesawat tersebut di antaranya Kapten Pilot Robet Runtuh, kopilot Jihan dan seorang mekanik bernama Aris.
"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan pesawat berjenis Twinotter dengan kode penerbangan DHC 600 tersebut," katanya.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan Antara di lapangan, kondisi pesawat dilaporkan mengalami kerusakan berat di bagian depan dan roda pendarat depan patah.
Hal ini juga sempat membuat panik warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, namun dapat segera ditangani oleh pihak bandara.