Palu (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 208.470 warga di Sulawesi Tengah tinggal di sekitar kawasan hutan, dan 15,4 persen di antaranya menguasai lahan hutan.
"Sementara itu 1,38 persen di antaranya melakukan perladangan berpindah," kata Kepala BPS Sulawesi Tengah JB Priyono di Palu, Jumat.
Kawasan hutan merupakan suatu daerah yang keberadaannya ditetapkan oleh pemerintah. Dari hasil survei rumah tangga di kawasan hutan 2004 (SKH 2004), masyarakat di sekitar kawasan hutan yang mengetahui keberadaan kawasan hutan sebesar 46,58 persen, sedangkan pada 2014 menurun menjadi 42,88 persen.
Priyono mengatakan penurunan tersebut disebabkan karena pada saat ini kawasan hutan tidak semuanya berupa hutan yang ada kayunya namun ada yang berupa padang rumput maupun semak belukar.
Sementara itu, dari jumlah rumah tangga yang tinggal di sekitar kawasan hutan tersebut, 42,88 persen di antaranya mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal.
"Sebanyak 64,56 persen di antaranya juga mengetahui ada batas kawasan hutan. Bahkan sebagian kecil menyatakan tidak ada batas hutan," kata Priyono.
Selain memanfaatkan hasil hutan dan perkebunan, ada sebagian masyarakat tersebut juga menangkap satwa liar yang ada di dalamnya.
"Bahkan ada yang menjadikan penangkapan satwa itu sebagai pekerjaan utama," ujarnya.
Dari hasil Survei Rumah Tangga di Kawasan Hutan 2004 terdapat 118.886 warga yang tinggal di kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Tengah, selanjutnya meningkat sebenar 75,36 persen pada tahun 2014 menjadi sebanyak 208.470 orang.