Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo menginginkan perekonomian di Kawasan Timur Indonesia harus digarap dengan serius, antara lain dengan mewujudkan tol laut untuk memperlancar arus distribusi di kawasan tersebut.
"Ekonomi di Timur harus digarap dengan serius," kata Presiden Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum di Jakarta, Jumat.
Menurut Presiden, sebenarnya banyak peluang yang bisa diberdayakan secara lebih optimal tetapi dinilai tidak dipublikasikan dengan baik.
Ia mencontohkan sebagian besar kapal pengangkut distribusi yang ada di lapangan masih buatan 70-an dan dinilai nyaris tidak ada pembaharuan sama sekali.
Presiden juga menyesalkan terkait ketimpangan harga sejumlah komoditas seperti harga semen per sak yang di Papua bisa mencapai lebih dari Rp1,5 juta padahal di tempat lain ada yang hanya 60 ribu per sak.
Untuk itu, Jokowi menegaskan bahwa program tol laut untuk memperlancar arus distribusi barang dan jasa melalui laut juga harus dapat segera diwujudkan.
"Saya yakin ini akan segera jalan. Selesainya kapan yang penting dimulai dulu didorong agar cepat dikerjakan," katanya.
Presiden juga mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan timur juga penting seperti di Sulawesi sebenarnya banyak yang menginginkan untuk membuat "cold storage" (ruang pendingin) tetapi tidak memiliki listrik yang memadai.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi dalam kampanyenya saat Pilpres 2014 dalam sejumlah kesempatan mengemukakan akan mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Perwujudan dan penerapan dari konsep Poros Maritim Dunia itu, antara lain, katanya, dengan berupaya membuat Tol Laut untuk memperlancar arus distribusi sehingga dapat menekan beban biaya logistik dan harga komoditas.