Kendari (Antara News) - Sejumlah pelamar tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengakui penggunaan sistem "Computer Assisted Test (CAT)" lebih mudah dan sederhana.
Pengakuan pelamar CPNS tersebut disampaikan setelah mereka mengikuti simulasi sistem CAT di Kendari, Minggu.
Sistem CAT akan digunakan pada tes penerimaan calon pegawai negri sipil (CPNS) menggantikan sistem yang lama yakni lembar jawaban komputer (LJK).
"Ternyata penggunaan sistem CAT ini sangat mudah, tidak seperti yang kami bayangkan sebelumnya," ujar Madan, seorang pelamar CPNS 2014 yang mengaku telah mengikuti seleksi CPNS tiga kali tersebut.
Ia menambahkan, setelah melakukan simulasi, dirinya dan sejumlah temannya sudah paham cara mengoprasionalkan sistem tersebut.
Hal senada juga dikatakan oleh pelamar CPNS 2014 lainya, Herman, para pendaftar CPNS daerah lingkup Sulawesi Tenggara tidak perlu merasa panik dan takut dengan penggunaan sistem CAT pada penerimaan pegawai tahun 2014 karena sebenarnya sistem tersebut sangat mudah dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem yang dipakai sebelumnya dalam tes penerimaan CPNS.
"Dengan sistem CAT ini, kita bisa langsung mengetahui hasil dari jawaban kita untuk soal tes CPNS, Begitu selesai mengerjakan soal kita langsung melihat nilai yang kita peroleh," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan diterapkannya sistem CAT tersebut, lebih mengurangi tingkat resiko kecurangan pada rekrutmen CPNS nanti.
Menurutnya dengan sistem CAT, semua akan berlangsung secara transparan dan obyektif. Sangat sedikit peluang bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkan rekruitmen CPNS 2014 demi keuntungan pribadinya.
Sesuai dengan kebijakan Kemenpan-RB, pelaksanaan tes CPNS menggunakan sistem CAT. agar tercipta penerimaan CPNS yang transparan, akuntabel, jujur dan tanpa biaya.
Pelaksanaan tes CPNS di Sultra sendiri terjadi pengunduran, tanggal yang seharusnya dilakukan mulai Sabtu (11/10) diundur pelaksanaannya hingga Kamis (16/10), dengan alasan ferivikasi berkas di daerah belum seluruhnya rampung.