Kendari (Antara) - Indonesia Marine And Climate Support (IMACS) Project, salah satu lembaga donor dari Amerika Serikat, membantu nelayan di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam mengelola dan pemanfaatan kepiting rajungan secara lestari dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Provinsi Sultra, Askabul Kijo, di Kendari, Rabu, mengatakan, IMACS bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menfokuskan bantuan pengelolaan dan pemanfaatan rajungan secara lestari dan berkelanjutan kepada para nelayan di Kabupaten Muna.
"Pihak IMACS melakukan sosialiasi kepada para nelayan di Muna, terutama mereka yang bermukim di sekitar perairan laut Selat Tiworo, agar tidak menangkap rajungan berukuran kecil," katanya.
Menurut dia, ukuran rajungan yang dianjurkan oleh IMACS adalah ukuran panjang badan minimal 10 senti meter.
Dengan pola tangkap yang dianjurkan IMACS itu, kata dia, mendorong populasi rajungan terus berkembang dari tahun ke tahun.
"Kalau populasi rajungan terus bertambah, makan kesejahteraan keluarga nelayan juga bisa meningkat dari waktu ke waktu," katanya.
Menurut dia, kepiting rajungan merupakan salah satu komoditi perikanan yang sangat penting bagi masyarakat dan nelayan di Sultra, bahkan Indonesia.
Ia mengatakan, pemanfatan komoditi tersebut secara komersial di Sultra, telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir.
"Produksi rajungan asal Sultra telah dieskpor ke berbagai negara di dunia, terutama ke Jepang, Hongkong dan China," katanya.