Kendari, (Antara News) - Diknas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara berharap semua siswa-siswi lulusan sekolah dasar (SD) untuk dapat masuk ke SLTP, dan lulusan SLTP masuk ke jenjang SLTA.
"Bila ada siswa khususnya lulusan SD mau melanjutkan ke SLTP dan lulusan SLTP masuk ke SLTA yang ditolak oleh sekolah dengan alasan tertentu maka silahkan melaporkan ke Diknas, nanti diknas yang akan menindaklanjut apa alasan penolakan itu," kata Kepala UPTD Diknas Kecamatan Kadia, Ismail, SPd pada acara ramah tamah penamatan dan perpisahan SD Negeri 3 Baruga tahun ajaran 2013/2014 di Kendari, (12/6).
Menurut dia, Undang-Undang Pendidikan saat itu menjamin semua siswa terutama dari kalangan anak kurang mampu yang akan melanjutkan pendidikan ke sekolah setara dengan SLTP wajib diterima di semua sekolah.
"Ini artinya bahwa kalau ada siswa akan melanjutkan pada sekolah negeri maupun swasta, namun tidak diterima dengan alasan tidak mampu biaya, maka sekolah itu tetap harus menerima, karena pendidikan wajib bagi setiap warga negara," ujaranya.
Ia mengatakan, khusus alumni SD Negeri 3 Baruga, kata Ismail, tidak perlu diragukan lagi karena selama ini sekolah tersebut sudah banyak mengukir prestasi, bahkan sudah membawa nama Kota Kendari dengan memperoleh predikat Adiwiyata.
Bahkan Wali Kota Kendari, Asrun, telah mewanti-wanti pimpinan sekolah dan pengawas bila terjadi ada praktek komersialisasi di sekolah maka sekolah tersebut bisa dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yaang ada.
Ketua Komite Sekolah SD Negeri 3 Baruga, Liyu, SPd mengatakan, sistem rayonisasi yang kadang merugikan siswa dan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya pada sekolah tertentu.
Ia mengatakan, pada tahun yang lalu, banyak anak SD yang menginginkan masuk dibeberapa SLTP yang dianggap favorit, tidak bisa diterima karena tidak masuk dalam skala rayon, dengan alasan jarak sekolah lama dengan sekolah yang akan dimasuki terlalu jauh.
"Tetapi setelah kami melakaukan komunikasi dengan pihak Dikanas kota terkait sistem rayonisasi itu sudah tidak digunakan lagi. Artinya bahwa khusus alumni SD 3 dan SD 2 Baruga bisa masuk pada SMP negeri I, SMP negeri 4, SMP Negeri 9, sekolah Madrasyah Tsanawia Negeri maupun seklolah lainnya yang masuk dalam wilayah Kecamatan Kadia dan Baruga.
Sebelumnya Kepala sekolah SD Negeri 3 Baruga Ansyar, SPd melaporkan jumlah siswa kelas VI yang mengikuti ujian akhit tahun 2014 ini sebanyak 122 siswa dari 3 kelas.
"Tentu kami selaku pimpinan sekolah berharap agar semuanya bisa lulus, dan dapat diterima pada semua sekolah lanjutan pertama (SLTP dan sederajat) sesuai yang diinginkan para siswa tersebut," ujaranya.
Rangkaian kegiatan perpisahan dan penamatan siswa-siswi kelas VI SD 3 Baruga diawali dan diakhiri dengan berbagai peragaan lomba diantaranya peragaan tari, kasidah rebana anak-anak alumni, lomba baca pusi, pencak silat, goyang cesar dan latihan keterampilan baris-berbaris (LKBB) oleh anak pramuka.
Hadir pada penamatan kelas VI itu, sejumlah pejabat dari Diknas Kecamatan Kadia, Kepala Sekolah Negeri 2 Baruga, unsur pengawas, orang tua murid dan undangan lainnya.