Kendari, (Antara News) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang sedianya membuka Musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbang) tingkat Provinsi Sultra 2014 dalam rangka penyusunan RKPD 2015, tidak hadir.
Dari tempat penyelenggaraan Musrenbang yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari, Selasa, kegiatan yang sedianya dibuka pukul 08.30 Wita itu tertunda hingga beberapa jam dan baru akan dibuka setelah menunggu kedatangan Gubernur Sultra Nur Alam pada pukul 11.00 Wita.
Penundaan acara penting yang menyita perhatian seluruh peserta dan undangan yang memadati hotel bintang lima itu, karena dari informasi panitia Bappeda Sultra menyebutkan bahwa acara Musrenbang baru akan dibuka setelah Mendagri bersama Gubernur Sultra tiba dari Jakrta.
Namun setelah waktu menunjukkan pukul 10.30 Wita, informasi terkait siapa yang membuka acara itu setelah pihak protokoler Pemprov menyaatakan, Mendagri batal hadir dan hanya akan dibuka gubernur Sultra.
"Saya atas nama pemerintah provinsi Sultra menyampaikan permohonan maaf atas tertundanya penyelenggaraan Musrenbang hari ini," kata gubernur disela-sela pembukaan Musrenbang yang dihadiri hampir seluruh bupati, wali kota dan wakil bupati dan wakil wali kota se-Sultra.
Sementara yang mewakili Menteri Dalam Negeri adalah Sekertaris Badan Diklat Kemendagri La ode Salmar. Sedangkan yang mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas diwakili staf ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pembangunan dengan topik terkait Arah Kebijakan Pembangunan Nasional tahun 2015.
Menurut Gubernur Sultra, Musrenbang yang diselenggaran setiap tahun ini dianggap sangatlah penting dalam arah kebijakan pembanguan daerah mulai dari kabupaten kota, Provinsi hingga harus diketahui oleh pemerintah pusat.
"Yang kadang membuat kita di daerah kesal adalah, usulan hasil Musrenbang yang disepakati di tingkat provinsi terkadang tidak direspon oleh pemerintah pusat, padahal itu sangat penting," ujar Nur Alam.
Sebagai contoh pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti listrik, menjadi hal yang setiap tahun menjadi perbincangan yang tidak direspon oleh pemerintah padahal itu merupakan kebutuhan sangat vital.
"Kalau masalah sarana jalan, saya kira sudah tidak ada masalah sebab perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan jalan nasional dari tahun ketahun sudah semakin baik dan lancar," ujaranya.
Rangkaian Musrenbang 2014 yang dihadiri sekitar 750 peserta dari 14 kabupaten dan dua kota se-Sultra itu, juga dihadiri Mario Teguh sebagai motivator.