Pekanbaru, (Antara News) - Kebakaran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis menjadi target utama pemadaman oleh satuan tugas, sebab selain kawasan itu wajib dilindungi, asapnya pun mengarah ke ibu kota Riau, Pekanbaru.
"Karena asap yang dihasilkan juga mengarah ke kota (Pekanbaru) sehingga menjadi prioritas untuk dipadamkan," kata Komandan Satgas Kebakaran Lahan Riau, Danrem Wirabima 031 Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto kepada pers di Posko Kebakaran Lahan Riau di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, tim yang terdiri dari personel TNI dan Polris serta pemerintah daerah bersama masyarakat telah diterjunkan untuk memngurangi luas lahan yang terbakar.
"Ini juga merupakan kawasan hutan yang wajib dilindungi," katanya.
Cagar Giam Siak Kecil-Bukit Batu Riau (CG-GSK-BB) merupakan salah satu dari tujuh cagar biosfer Indonesia, terletak di dua wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak, Riau.
CG-GSK-BB Riau ditetapkan dalam sidang "21st Session of the International Coordinating Council of the Man and the Biosphere Proggramme UNESCO" di Jeju, Korea Selatan, 26 Mei 2009.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil adalah satu dari 22 lokasi yang diusulkan 17 negara yang diterima sebagai cagar biosfer pada tahun tersebut.
Cagar Biosfer merupakan satu-satunya konsep kawasan konservasi dan budidaya lingkungan yang diakui secara internasional.
Dengan demikian pengawasan dan pengembangannya menjadi perhatian seluruh dunia atas kawasan tersebut.
Pihak Satgas Penindakan dari Polda Riau sebelumnya juga telah menangkap beberapa tersangka pembakar lahan cagar biosfer dari kalangan masyarakat (pekerja).
Sementara untuk penjual lahan yang kabarnya seorang kepala dusun dan seorang pemodal (pembeli lahan) sejauh ini masih dalam pengejaran kepolisian.