Kendari (ANTARA) - Sebanyak 273 orang peserta se-Asia Tenggara menghadiri konferensi internasional Perhimpunan Cagar Biosfer Asia Tenggara atau Southeast Asian Biosphere Reserves Network (SeaBRnet) ke-15 di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi Arusani saat ditemui di Wakatobi, Selasa, mengatakan bahwa dari 273 orang peserta yang menghadiri konferensi internasional itu, terdapat sebanyak 13 orang dari delapan negara di Asia Tenggara.
"Totalnya ada 273 orang peserta, yaitu dari Kamboja empat orang, serta Vietnam, Malaysia, Philipina, Australia, dan Jepang masing-masing satu orang, dan Timor Leste dua orang," kata Arusani usai pembukaan konferensi internasional SeaBRnet di Wakatobi.
Ia menyebutkan bahwa dalam konferensi tersebut mengangkat tema Optimalisasi Kolaborasi Multi Pihak untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ketahanan Sosial Ekonomi di Cagar Biosfer, sehingga dengan terselenggaranya kegiatan itu dapat menghadirkan bagaimana pengelolaan cagar biosfer yang ada di Asia Tenggara.
"Ini artinya, dalam ajang pertukaran informasi dan pengetahuan yang terkini dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Ia mengungkapkan dengan kegiatan SeaBRnet itu sangat positif untuk mengelola konservasi yang ada di Kabupaten Wakatobi.
"Pengelolaan konservasi yang ada di Wakatobi itu juga mendukung bagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan," jelasnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Laode Fasikin secara resmi membuka kegiatan konferensi internasional perhimpunan Cagar Biosfer Asia Tenggara atau Southeast Asian Biosphere Reserves Network (SeaBRnet) ke-15 di Kabupaten Wakatobi.
Laode Fasikin saat ditemui di Wakatobi mengatakan kegiatan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan ketahanan sosial ekonomi di cagar biosfer yang mencerminkan juga komitmen bersama dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.