Kendari (Antata) - Wali kota Kendari, Asrun ikut menandatangani deklarasi mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020 pada acara Hari Peduli Sampah 2014, Senin di Kantor Walikota Surabaya.
Penandatanganan deklarasi ini dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah (HPS) 2014 secara nasional. Deklarasi yang bernama "Gerakan Indonesia Peduli Sampah Menuju Masyarakat Berbudaya 3R (reduce, reusedan recycle) untuk Kesejahteraan Masyarakat" ini merupakan komitmen lebih dari 30 bupati dan walikota, dunia usaha dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia peduli sampah melalui pelaksanaan 3R.
Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, menyatakan daya saing bangsa ini sangat tergantung kepada kualitas Sumber Daya Manusia yang kita miliki. Kita hanya bisa memiliki generasi bangsa ini yang berkualitas cukup baik kalau mereka bisa hidup dalam lingkungan yang baik, makan makanan yang sehat, minum air yang sehat, menghirup udara yang segar dan sehat.
"Tanggungjawab kita semua sekarang ini bagaimana mempersiapkan generasi muda indonesia ini kedepan dalam kaitan yang kita harus lakukan untuk mampu bersaing," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, sampah tersebut menjadi sumber pencemar, sumber penyebab makanan yang tidak sehat, sumber penyebab air minum yang tidak sehat, sumber penyebab udara yang tidak sehat yaitu sampah.
Menurut dia, deklarasi ini penting karena merupakan tekad bersama untuk berperan aktif dalam mengelola sampah menuju kota bersih yang dapat meningkatkan taraf kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Dibutuhkan komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan pengoperasian TPA dan keberlanjutan TPS 3R. Juga dibutuhkan pula sistem insentif bagi masyarakat yang berhasil melaksanakan Program 3R, serta kampanye dan pelatihan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengeloan sampah masih perlu ditingkatkan." katanya.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dipicu oleh terjadinya tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah di Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Penyebab longsor tersebut diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana (CH4) yang terperangkap dalam timbunan sampah.
Longsoran gunungan sampah tersebut menewaskan lebih dari 150 jiwa yang kemudian dinyatakan sebagai bencana lingkungan. Mayoritas korban adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung.
Sejak itu katanya, Hari Peduli Sampah atau HPS diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk membangun komitmen bersama agar bencana akibat pengelolaan sampah yang kurang baik dan tidak berwawasan lingkungan tidak terulang.
Wali Kota Kendari, Asrun, mengatakan, di Kota Kendari penanganan sampah menjadi perhatian utama pemerintah.
"Pengelolaan TPA Puwatu menjadi salah satu TPA terbaik di Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kota Kendari," katanya.