Palembang (Antara News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan Indonesia lebih demokratis dibandingkan dengan Australia, terbukti dengan sikap Perdana Menteri Tony Abbot terhadap pemberitaan ABC tentang para pencari suaka.
"ABC salah satu media yang disubsidi pemerintah PM Tony Abbot, tetapi mereka mengkritik keras pemerintah mengenai kebijakan terhadap para pencari suaka," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto di Palembang, Sumsel, Selasa.
Djoko mengatakan, Tony Abbot geram dengan pemberitaan tersebut kemudian menegur keras ABC. Menurut dia, Tony Abbot marah karena "dimarahi" oleh ABC. "Baru sekali Tony Abbot 'dimarahi' ABC dia sudah semarah itu. Setiap hari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 'dimarahi' 30-40 media Indonesia tidak pernah marah. Jadi mana yang lebih demokratis," tuturnya.
Djoko Suyanto menjadi pembicara kunci dalam "Workshop" Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) di Palembang. "Workshop" tersebut merupakan program perdana dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Wartawan ASEAN yang akan didirikan di Palembang.
Djoko mengatakan forum workshop dan CAJET harus mengemukakan prinsip-prinsip jurnalisme damai dan kode etik.
Pendirian CAJET merupakan mandat dari Deklarasi Manila yang disepakati pada Sidang Umum CAJ pada November 2013. CAJET diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Pers Nasional di Bengkulu pada Minggu (9/2).