Kendari, (Antara News) - Pengurus Provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta ketua umum Pengurus Besar ISSI untuk mundur dari jabatan.
"Lebih terhormat kalau Ketua Umum PB ISSI Etmon JT Simorangkir mengundurkan diri daripada diturunkan melalui forum musyawarah nasional luar biasa," kata Sekretaris ISSI Sultra Soetoyo Lenohingide di Kendari, Selasa.
Suasana induk organisasi balap sepeda Indonesia saat ini tidak kondusif menyusul pemecatan sejumlah pengurus inti, termasuk sekretaris jenderal PB ISSI.
"Etmon tidak menjamin situasi nyaman dan suasana kekeluargaan di PB ISSI yang berimplikasi terhadap pembinaan organisasi pada tingkat provinsi," katanya.
Pemecatan sejumlah pengurus inti menjadi bukti kepemimpinan otoriter yang dipertontonkan oleh Ketua Umum Etmon.
Namun, mereka --pengurus inti-- yang dipecat telah menemukan keadilan dan kebenaran sebagaimana putusan badan pengadilan olahraga yang memenangkan Yosep (ketua bidang pembinaan prestasi), Sondi dan Eva (hubungan luar negeri).
"Sepanjang tahun 2013 tidak ada agenda kerja yang terlaksana, khususnya kejuaraan atau penguatan sumber daya manusia (SDM) pengurus," kata Soetoyo. PB ISSI semakin tidak terarah yang ditandai dengan pelaksanaan rapat kerja nasional yang dijadwalkan 25-26 Januari 2014 di Jakarta.
Namun disayangkan rapat kerja dipindahkan tempat pelaksanaannya secara sepihak dari PKBI ke Hotel Darmawangsa oleh Ketua Umum Etmon.
Pemindahan tempat tanpa koordinasi yang baik tersebut menyebabkan peserta Raker hanya diikuti dua pengurus provinsi yakni Kalteng dan Kaltara.
"Ketua Umum Etmom menuding Sekjen ISSI Sofian Rosihan sebagai pengatur skenario untuk menjatuhkan dirinya melalui forum Rakernas ISSI," kata Soetoyo.