Kendari (Antara News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mengevaluasi penugasan pengamanan personil polisi di lokasi tambang di daerah tersebut.
"Kepolisian menempatkan personil polisi di lokasi tambang atas permintaan pihak perusahaan untuk kepentingan pengamanan," kata Kapolda Sultra Brigjen Pol Arkian Lubis di Kendari, Rabu.
Oleh karena itu, keberadaan anggota Polri tidak permanen tetapi disesuaikan dengan kondisi keamanan dan permintaan pihak perusahaan.
Kehadiran polisi diharapkan memberi kenyamanan bagi semua pihak atau tidak semata-mata berpihak pada kepentingan perusahaan.
Publik menyoroti keberadaan personil polisi yang melakukan pengamanan di lokasi tambang menyusul terjadinya luka tembak warga sipil di sekitar lokasi tambang. "Bukan hanya penugasan personil brigade mobil Polda Sultra yang akan dievaluasi di lokasi tambang tetapi secara menyeluruh anggota Polri," tambah Kapolda Sultra.
Anggota DPRD Sultra Symasul Ibrahim menyambut baik inisiatif Kapolda Sultra untuk mengevaluasi penugasan anggota Polri di lokasi tambang. "Bukan hanya perusahaan tambang yang mengharapkan keamanan dan ketentraman tetapi juga masyarakat. Tetapi, harapan itu jangan menjadi musibah dengan tertembaknya warga sipil di lokasi tambang," kata Syamsul.
Kapolda Sultra selaku pimpinan Polri tertinggi di daerah ini harus mencermati persepsi publik atas kehadiran personil polisi di lokasi tambang. "Fenomena luka tembak warga sipil di lokasi tambang menggiring opini bahwa polisi diperalat oleh pengusaha tambang," katanya.