Kendari, (Antara News) - Balai penelitian dan pengembangan (Balitbang) Sulawesi Tenggara pada 2013 ini fokus pada 11 topik penelitian dan pengembangan dengan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di daerah.
Kepala Balitbang Sultra, Drs H Bahrun, M.Si di Kendari, Senin mengatakan, dari 11 topik kerjasama yang sudah berjalan dengan melibatkan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Sultra itu terdiri dari 5 topik terkait kegiatan penelitian dan enam topik mengenai pengembangan.
"Dari 11 program penelitian dan pengembangan yang diprogram melalui APBD 2013 ini. merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara Kemenristek, Balitbang Sultra dan sejumlah perguruan tinggi di daerah," katanya.
Menurut Bahrun, lima topik penelitian dan enam topik pengembangan itu telah berjalan disejumlah kabupaten di Sultra dengan obyek kegiatan berupa pengembangan shorgun di Konawe Utara, pengembangan ikan korapu di Kabupaten Muna dan pengembangan dan budidaya rumput laut dan lobster di Kabuapaten Konawe Selatan.
Khusus pengembangan budidaya rumput laut dan lobster di Kabupaten Konawe Selatan sekaligus mendukung program minapolitan yang telah dicanangkan pemerintah setempat.
Bahrun mengatakan, menariknya program budidaya rumput laut dan lobster itu adalah wujud dari program pemerintah provinsi melalui program Bahteramas yang berbasis pada keunggulan sumber daya lokal yang dimiliki masing-masing kabupaten dan kota di Sultra.
Di Kabupaten Muna misalnya, ada beberapa wilayah pesisir cocok untuk budidaya ikan korapu karena selain letak dan geografisnya mendukung, juga kedepan sangat cocok dijadikan obyek wisata memancing yang bisa memberi nilai tambah bagi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula di Kabupaten Buton, berdasarkan hasil penelitian tim riset daerah menyimpulkan bahwa, di Kecamatan Siompu dan kecamatan terdekat lainnya yang terkenal dengan jeruk khas Siompu, ternyata cocok dipadukan dengan pengembangan budidaya ternak kambing.
"Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jeruk khas Siompu yang hanya tumbuh dan berkembang di daratan Buton Selatan itu produksinya cocok bila mendapatkan sentuhan pupuk dari hasil sampah dan kotoran kambing yang diternakan oleh petani," katanya.
Artinya bahwa, warga di daerah itu selain berkebun jeruk dengan sekali penen dalam setahun, juga sekaligu bisa beternak kambing dilahan perkebunan mereka.
Ia menambahkan, Balitbang Sultra yang bekerjasama dengan Dewan Riset Daerah yang di dalamnya terdapat sejumlah perguruan tinggi akan terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan yang bisa bermanafaat bagi kemajuan daerah.
Selain itu kata Bahrun, Balitbang juga terus mendorong para peneliti agar melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang searah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.