Kendari (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Pelabuhan Indonesia IV Cabang Kendari mengeluhkan kinerja para tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang ada di Pelabuhan Kendari.
Kepala Kantor PT Pelindo IV Kendari, Kalbar Rianto mengatakan bahwa kinerja TKBM di pelabuhan tersebut tidak maksimal sehingga menyebabkan keterlambatan pembongkaran muatan kapal barang.
"Kedisiplinan TKBM terhadap jam kerja di pelabuhan ini sangat rendah hanya maksimal bisa bekerja delapan jam sehari," katanya.
Padahal, kata Kalbar, jika kerja maksimal, TKMB bisa sampai 24 jam dengan cara bergantian sesama buruh atau TKBM agar selama kapal sandar atau berlabuh, maka aktivitas bongkar muat berjalan terus.
"Hal itu kami tekankan agar semua kapal yang melakukan pembongkaran bisa selesai tepat waktu sesuai dengan waktu berlabuh yang diberikan oleh Pelindo," katanya.
Kenyataan yang ada, kata dia, masa berlabuh sudah selesai, barang belum seluruhnya dibongkar atau diangkut dari kapal ke dermaga. Hal ini yang menjadi kendala dalam hal bongkar muat di pelabuhan Kendari.
"TKMB hanya mampu melakukan pembongkaran rata-rata 100 ton per hari, padahal idealnya bisa melakukan pebongkaran sampai 300 ton per hari sehingga 10 hari bisa 3.000 ton" katanya.
Kalau kerja buruh bisa ditingkatkan, menurut dia, waktu berlabuh kapal bisa dipercepat sehingga akan memberikan kesempatan kepada kapal lain untuk berlabuh lebih awal.
"Kami mengharap pemerintah bisa melakukan koordinasi terhadap pengelola TKBM Kendari agar bisa meningkatkan kinerjanya," katanya. (Ant).