Jakarta (ANTARA News) - Kondisi atlet PON XVIII 2012 Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru ke Kendari cukup memprihatinkan karena minim dana.
Dari Jakarta, Sabtu dilaporkan bahwa sebagian atlet, pelatih dan ofisial Sultra harus menginap di selasar badar udara internasional Soekarno-Hatta.
"Sebagian atlet menginap di kantor SAR Jakarta atas bantuan rekan yang memiliki hubungan baik dengan institusi kemanusiaan tersebut," kata pelatih dayung Sultra Herman Harun.
Kontingen Sultra yang bertolak dari bandar Udara internasional Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau Jumat (21/9) terbagi dua kelompok.
Rombongan pertama tiba di bandar udara Soekarno-Hatta sekitar pukul 16:00 Wib sedangkan rombongan kedua mendarat sekitar pukul 22:00 Wib.
Beberapa saat setelah tiba di bandar udara Soekarno-Hatta para atlet mulai bertanya-tanya tentang tempat menginap karena perjalanan akan dilanjutkan esok hari (Sabtu, 22/9).
"Apa kami ini menginap di bandara. Seandainya hanya menunggu kebearangkatan satu atau dua jam memungkinkan tetapi kalau keesokan harinya berangkat sudah keterlaluan," ujar para atlet dalam suatu diskusi kecil.
Bagaimana mungkin kami (atlet wanita, red) tidur di selasar bandara. Mau mandi, ganti pakaian dan buang air besar begitu sulit. Berbeda dengan atlet laki-laki, kata atlet wanita, Ratna.
Sehingga atlet wanita diprioritaskan menginap di kantor SAR Jakarta namun sebagian atlet laki-laki pun meminta menginap di kantor SAR Jakarta yang hanya berjarak 100 meter dari bandara.
Kontingen Sultra yang menumpang pesawat Batavia Air dari bandar udara internasional Syarif Kasim II Pekanbaru pindah pesawat Lion Air dengan jadwal keberangkatan Sabtu pagi (22/9).
Bendahara kontingen PON Sultra Kasman mengatakan para atlet tidak memungkinkan dinginapkan di hotel dekat bandara karena dana sangat minim.
"Saya khawatir kalau menginap di hotel perjalanan tidak bisa dilanjutkan ke Kendari karena kehabisan biaya," kata Kasman. (ANT).