Ambon (ANTARA News) - Menteri Agama Republik Indonesia, Surya Dharma Ali sangat mengharapkan dibangunnya sebuah 'Embarkasi Antara' yang dibangun di daerah Maluku, khususnya Kota Ambon asalkan status tanahnya jelas.
"Baik Pak Menteri maupun Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu sangat mengharapkan adanya embakarsi antara di daerah ini agar lebih memudahkan para Jamaah Calon Haji (JCH) yang akan berangkat ke tanah suci," kata Kakanwil Kemenag Maluku, M. Atamimi di Ambon, Kamis.
Penjelasan Atamimi disampaikan dalam rapat kerja dengan komisi D DPRD Maluku yang dipimpin ketua komisi, Sabtu Ohoirat.
Belum terealisasinya rencana pembangunan embarkasi antara di kawasan Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon akibat adanya persoalan lahan, sehingga Pemprov belum bisa melakukan pembayaran ganti rugi tanah.
"Mengenai masalah tanah di Waheru, kita serahkan kepada Pemprov karena urusannya di sana dan mudah-mudahan ada dorongan dari dewan dan kalau sudah selesai, maka kewajiban Kanwil untuk melobi bagaimana dananya bisa keluar untuk bangun," kata Atamimi.
Untuk membangun sarana embarkasi antara, minimial dibutuhkan lahan seluas lima hektare guna membangunnya, karena di lokasi ini dibangun berbagai fasilitas pendukung seperti miniatur Ka'bah maupun tempat melontar batu untuk latihan manasik haji bagi para JCH sebelum berangkat ke tanah suci.
Ketua komisi D DPRD Maluku, Sabtu Ohoirat dalam rapat tersebut mengatakan, nantinya akan disusun agenda rapat gabungan dengan komisi A dan melibatkan pihak Kanwil Kemenag Maluku untuk membahas persoalan lahan di Waiheru, termasuk rencana mengundang pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan masalah ini.
Karena lokasi lahan yang akan dijadikan pembangunan embarkasi antara ini awalnya diinformasikan sebagai tanah ulayat tapi belakang ada satu keluarga yang mengaku memiliki bukti kepemilikan lahan.
"Lokasi ini masih disengketakan dan belum ada penyelesaiannya sehingga Pemprov juga belum mencairkan anggara untuk pembebasan lahan dimaksud sambil menunggu ada keputusan hukum tetap dari pengadilan," kata Sabtu Ohoirat.