Parigi, Sulteng (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 100 personel untuk membantu penanganan korban banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Komandan Kodim 1306/Donggala Letkol Inf Rudy Wahyudiono kepada ANTARA di lokasi banjir Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan, sekitar 90 km Selatan Kota Palu, Minggu petang, mengemukakan bahwa personel TNI itu diambil dari Kodim, Batalyon Infantri (Yonif) 711/Kasimbar dan Yonif 714/Poso masing-masin satu satuan setingkat peleton (SSP).
Semua personel tersebut, kata Rudy, sudah berada di lokasi dan kini fokus untuk mengevakuasi para korban dan mencari korban yang dilaporkan hilang.
Personel TNI juga akan membantu warga membersihkan rumah-rumah yang tergenang air dan membuka akses jalan Trans Sulawesi yang kini tertutup material kayu gelondongan yang dibawa banjir sehingga arus lalu lintas tertutup total sejak Sabtu (25/8) malam.
Sementara itu Kapolres Parigi Moutong AKBP Hondawan Naibaho yang dihubungi terpisah mengatakan, banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Parigi Selatan itu terjadi pada Sabtu (25/8) malam sekitar pukul 19.30 WITA akibat hujan deras sepanjang hari itu dengan ketinggian air di atas satu meter.
Banjir tersebut diakibatkan meluapnya air Sungai Koronjongi dan menggenangi ribuan areal perkebunan dan persawahan, menghanyutkan rumah-rumah penduduk dan ternak, merusak jalan desa dan jaringan irigasi.
Jembatan beton dengan rangka baja di Desa Boyantongo sepanjang sekitar 150 meter juga diseret banjir sehingga arus lalulintas di poros Trans Sulawesi putus total sejak Sabtu (25/8) malam sekitar pukul 23.00 WITA.
Ia mengemukakan bahwa dapak banjir cukup parah karena arus air juga membawa material berupa kayu-kayu gelondongan yang menyapu rumah-rumah warga dan areal perkebunan serta menutupi badan jalan Trans Sulawesi dan jalan-jalan desa.
Mengenai korban jiwa, Hondawan mengemukakan ada seorang tewas terseret air bernama Kristina Tuwundila (80 tahun) warga Desa Olotua, Kecamatan Parigi Selatan, serta seorang anak belum diketahui nasibnya bernama Gita (2 tahun).