Kendari (ANTARA News) - Mantan penjabat Bupati Kolaka Utara, Ansar Sangka mengaku dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik Polda Sultra, mengenai dugaan ijazah palsu Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud.
"Ada keanehan fotokopi ijazah STM milik Rusda yang digunakan mendaftar menjadi calon bupati Kolaka Utara tahun 2005 dan fotokopi yang digunakan mendaftar jadi calon bupati Kolaka Utara tahun 2012," kata Ansar Sangka di Kendari, Selasa.
Menurut Ansar, keanehan fotokopi ijazah STM milik Rusda antara tahun 2005 dan tahun 2012, tampak pada pas foto pemegang ijazah menggunakan foto yang berbeda.
Selain itu, juga format ijazah, terutama les pinggir dalam fotokopi ijazah tersebut tampak berbeda.
"Saya sendiri tidak tahu persis apakah fotokopi ijazah Rusda yang digunakan mendaftar sebagai calon bupati Kolaka Utara itu difotokopi dari ijazah asli milik Rusda atau bukan," katanya.
Yang jelas, ujarnya, melihat fisik dari dua fotokopi ijazah yang berbeda tersebut sangat meragukan kalau fotokopi itu dari ijazah yang sama.
"Saya kira tugas polisi untuk membuktikan keaslian ijazah yang dimiliki Rusda itu," kata Ansar yang saat ini menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Sekretariat Pemerintah Provinsi Sultra.
Ansar mengaku dimintai keterangan oleh penyidik Polda Sultra karena dirinya pernah menjadi calon bupati Kolaka Utara, bersaing dengan Rusda pada pilkada tahun 2005.
"Pihak penyidik Polda meminta keterangan dari saya sebagai pihak yang sangat dirugikan jika ijazah yang digunakan Rusda mendaftar jadi calon bupati tersebut palsu," katanya.
Sementara itu, kelompok massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Penipuan Negara, Selasa mendatangi Mapolda Sultra, meminta agar kasus dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Rusda tersebut diusut tuntas, sehingga tidak menimbulkan fitnah di tengah masyarakat.
"Membuktikan keaslian ijazah milik Rusda oleh penyidik Polda Sultra sangat penting bagi masyarakat Kolaka Utara, karena hal itu menyangkut legalitas pemerintahan di kabupaten tersebut," kata oordinator massa tersebut, Sandra Hasiba seusai berunjuk rasa di Mapolda Sultra.
Menurut dia, dugaan ijazah paslu milik Rusda yang masih menjabat bupati Kolaka Utara dan terpilih kembali untuk periode 2012 - 2017 itu, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Kolaka Utara.
Oleh karena itu, agar keresahan masyarakat tersebut terjawab, pihak Polda harus segera membuktikan keaslian ijazah yang digunakan mendaftar menjadi calon bupati Kolaka Utara itu. (ANT).