Kendari (ANTARA) - Puluhan orang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu, menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2012.
Massa menggelar aksi damai dengan melakukan long march itu tanpa mengganggu aktivitas pengguna jalan raya di sepanjang jalur yang dilalui berjarak lima kilometer.
Koordinator Lapangan massa KAMMI, Yashar dalam orasinya mengatakan, meskipun saat ini negara sudah bangkit, infrastruktur sudah ada, sekolah tersebar, masyarakat menikmati listrik dan internet, tetapi kesejahteraan dan keadilan yang dijanjikan pemerintah belum dirasakan masyarakat.
Fakta yang ada saat ini adalah masih banyak TKI dan TKW yang mencari sesuap nasi di negeri lain yang menghadapi realitas penghinaan, menjadi korban jual beli organ tubuh, pemerkosaan, siksaan dan derita tiada akhir dan tanpa pembelaan yang semestinya dari negara.
"Contoh ketidakadilan lainnya, kalau pencuri ayam sering menjadi babak belur dihakimi massa, sementara koruptor yang merugikan negara hingga triliunan rupiah, dan jelas tindak kejahatannya, tetapi tidak pernah ada penjahatnya. Hukum hanya tajam untuk pencuri ayam, tetapi tumpul untuk koruptor," katanya.
Anehnya, kata Yashar, para pejabat yang memiliki kewenangan juga banyak yang menyalahgunakannya, tidak menganggap bahwa jabatan dan kewenangannya sebagai amanat dan dimaknai bahwa dirinya adalah pelayan bagi masyarakat.
"Meskipun kita sudah merdeka sejak tahun 1945, tetapi tanpa disadari kita masih dijajah ekonomi, ideologi dan sosial budaya. Saat ini, posisi Indonesia pada sektor ekonomi, politik, sosial budaya hukum dan keamanan sudah dikuasai oleh pihak asing," ujarnya.
Bukti dari segi budaya, katanya, pemerintahan terlalu liberal sehingga tidak mempunyai alat untuk menyaring budaya asing yang dapat merusak identitas budaya Indonesia.
Terkait rentetan fenomena itu, katanya, KAMMI Sultra menghimbau kepada pemerintah untuk menegakkan supermasi hukum segera usut kasus korupsi yang merugikan negara meminta peersiden SBY segera memusnahkan mahzab neolib di Indonesia. (ANT).