Kendari (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan sebanyak 58 penderita gizi buruk di Kabupaten Buton Utara.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra Amin Yohanis, di Kendari, Rabu mengatakan, penemuan penderita tersebut karena kerja staf yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat di daerah itu.
"Dengan adanya data penderita, maka menjadi dasar kmi melakukan langkah-langkah penanggulangan kasus gizi buruk di daerah ini," kata Amin Yohanis.
Ia mengatakan, ditemukannya kasus gizi buruk terbaru di Kabupaten Buton Utara, menunjukan bahwa pihaknya bekerja di lapangan untuk mengontrol kesehatan masyarakat hingga ke pelosok-pelosok.
"Bisa saja ada di daerah lain tidak ditemukan kasus gizi buruk, karena petugas kesehatan di daerah itu tidak bekerja, atau tidak turun ke lapangan hingga ke pelosok," katanya.
Menurutnya, penanganan kasus gizi buruk di Sultra, itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.
Data yang ditemukan dari hasil pendataan di lapangan itu wajar-wajar saja karena kesigapan petugas kesehatan, katanya.
"Penderita gizi buruk itu sudah dilakukan penanganan serius oleh pemerintah, salah satunya memberikan asupan makanan tambahan dan asupan gizi yang cukup," katanya.
Kalau butuh perawatan di rumah sakit, katanya, maka pemerintah menyiapkan rumah sakit, tinggal dilihat apakah penderita itu cukup rawat jalan atau sudah harus rawat inap.
"Inilah pentingnya kalau kita bekerja sudah ada data, sehingga terencana dan terarah penangannya," katanya.
Tindakan lain yang dilakukan pemerintah, kata Amin, adalah memberikan penyadaran terhadap warga khususnya di pelosok, tentang pentingnya gizi bagi tubuh. (Ant).