Sentani, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua terus berupaya meningkatkan mutu tanaman kakao, setelah pengusaha dari lima negara melirik potensi tanaman coklat di daerah setempat.
Wakil Bupati Jayapura Zadrak Wamebu SH MM di Sentani, Selasa mengatakan, pasar bagi masyarakat petani kakao sudah terbuka lebar yaitu salah satu yang harus ditingkatkan saat ini adalah kualitas buah.
"Untuk menembus pasar internasional yang harus diperhatikan adalah mutu produksi apalagi sekarang coklat kita mulai dilirik pengusaha dari luar," katanya.
Zadrak mengatakan, kualitas atau mutu kakao dari bumi "khenambai umbai" saat ini sudah baik dibuktikan dengan mutu menembus pasar internasional, namun masih ada yang harus diperhatikan lagi yaitu cara mengeringkannya sesuai dengan yang diinginkan pengusaha dari luar.
Menurutnya, selama ini petani kakao hanya mengelolah secara tradisional dengan apa adanya, yang erpenting bagi mereka bisa terjual kualitas tidak perlu.
"Selama ini yang membeli coklat hanya pedagang pengumpul itupun kalau ada, harga pun dibawah standar sehingga petani tidak memperhatikan mutu," pungkasnya.
Disamping itu, sebagian pekebun berasalan semakin cepat biji kakao kering maka semakin cepat juga mereka memperoleh hasil penjualannya.
Untuk itu, kata dia, saat ini pasar sudah terbuka lebar selain luas lahan perkebunan kakao ditingkatkan juga mutu. Apalagi pembeli akan berencana datang langsung di masyarakat petani.
Kakao merupakan ekor bisnis yang tertinggi mulai dikembangkan sejak 2006 melalui Peraturan Bupati nomor 1 tahun 2006 dengan masing-masing kepala keluarga harus memiliki kebun kakao kurang lebih dua hektare.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan di Kabupaten Jayapura hingga 2009 jumlah petani kakao telah mencapai 7.000 kepala keluarga, luas lahan perkebunan kakao 14 ribu hekater. (Ant)