Kendari (ANTARA News) - Nilai tukar petani di Sulawesi Tenggara pada September 2011 tercatat 106,78, atau mengalami peningkatan 0,36 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) Mawardi Arsyad di Kendari, Senin, mengatakan, nilai tukar petani (NTP) Sultra pada Agustus 2011 berada pada angka 106,40, dan meningkat pada September 2011 menjadi 106,78.
"Adapun NTP masing-masing subsektor di Sultra di antaranya subsektor tanaman pangan (NTP-P) 86,44, subsektor hortikultura (NTP-H) 122,05, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 124,33 subsektor peternakan (NTP-Pt) 90,84 dan subsektor perikanan (NTP-Pi) 106,98," katanya.
Menurut dia, sebanyak 21 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 10 provinsi mengalami penurunan NTP, satu provinsi tidak mengalami perubahan NTP atau stabil.
Kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,69 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar di provinsi Kalimantan Tengah yakni 0,47 persen.
"NTP Sultra berada pada urutan ketujuh secara nasional. Sedangkan NTP nasional sebesar 105,17 atau naik sebesar 0,05 persen," ujarnya.
Kondisi itu kata Mawardi, terjadi deflasi di daerah perdesaan Sultra sebesar 0,01 persen karena turunnya indeks harga kelompok bahan makanan 0,30 persen dan indeks harga kelompok transportasi dan komunikasi 0,01 persen.
Ia menambahkan, NTP bulan September 2011 mengalami kenaikan disebabkan karena empat subsektor yang membangun nilai NTP Sultra mengalami kenaikan dan satu subsektor lainnya mengalami penurunan.
Subesktor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan 0,29 persen, subsektor hortikultura 0,80 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,16 persen dan subsektor perikanan 0,54 persen.
"Sementara yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor peternakan sebesar 0,08 persen.(Ant).

