Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 16.576 pasangan usia subur di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga kini belum ikut program keluarga berencana akibat kurangnya sosialisasi dan ketidaktahuan atas manfaat pengaturan kelahiran tersebut.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Kendari Nahwa Umar di Kendari, Minggu, mengatakan, dari jumlah tersebut, ada 8,53 persen yang sedang kondisi hamil.
"Sebanyak 1.416 pasangan usia subur di Kota Kendari saat ini sedang hamil, dan mereka tidak ikut program keluarga berencana," kata Nahwa.
Ia mengatakan, sebanyak 20,63 persen atau sebanyak 3.421 dari pasagan usia subur tersebut, saat ini ingin memiliki anak segera.
"Sedangkan pasangan usia subur tersebut yang ingin menunda kelahiran anak sebesar 39,18 persen atau 6.489 pasangan usia subur," ujar Nahwa.
Sementara pasangan usia subur tidak ingin lagi memiliki anak sebesar 31,65 persen atau 5.260 pasangan. Meskipun mereka tidak ingin memiliki anak, namun belum juga ikut program KB.
Menurutnya, besarnya pasangan usia subur yang belum ikut program KB itu merupakan tantangan pemerintah dalam upaya menyukseskan program KB atau membatasi angka kelahiran.
"Terkait dengan hal itu, kami intens melakukan sosialisasi tentang pentingnya ikut program KB kepada warga di daerah ini, sehingga laju petumbuhan penduduk bisa ditekan," katanya.
Nahwa menjelaskan, untuk memaksimalkan program itu, maka semua staf, khususnya tenaga penyuluh keluarga berencana dimaksimalkan peran dan fungsinya yakni melakukan sosialisasi secara orang per orang.
"Hal ini kita lakukan agar masyarakat lebih paham pentingnya KB, khususnya mereka yang kehidupan ekonomi lemah bisa membatasi kelahiran anak," pungkasnya. (Ant).