Kolaka (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kolaka, Sulawesi Tenggara meminta masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas puskesmas dan rumah sakit sebagai layanan penanganan kasus TBC (tuberkulosis) di wilayah itu.
Kepala Dinkes Kolaka dr. Muhammad Aris di Kolaka, Selasa, mengatakan bahwa layanan penanganan dan penanggulangan TBC di puskesmas maupun rumah sakit diberikan secara gratis, yakni mulai dari pengobatan, skrining, dan dideteksi hingga sembuh.
"Jadi, di Kolaka ada 14 Puskemas, dan ini gratis untuk skrining hingga pengobatan," kata Aris
Aris menyebutkan bahwa saat ini pihaknya telah menangani sebanyak 463 kasus penderita TBC pada periode Januari - Oktober 2025. Sedangkan pada tahun sebelumnya di periode yang sama mencatat 436 kasus yang telah ditangani.
"Ada peningkatan dari tahun 2024 ke 2025 sekitar enam persen. Menurut informasi dari seluruh Puskesmas bahwa ada peningkatan itu dipengaruhi oleh semakin banyak orang yang datang ke Kolaka dari di daerah-daerah lain untuk mencari pekerjaan di Kolaka," ujarnya.
Jumlah penanganan 463 kasus TBC tersebut, kata dia, tersebar di 14 Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah di kabupaten Kolaka, yaitu Puskesmas Kolaka sebanyak 87 kasus, Kolakaasi 47 kasus, Latambaga 30 kasus, dan Puskesmas Tosiba 39 kasus.
Kemudian, Puskesmas Wolo sebanyak 46 kasus, Iwoimendaa 17 kasus, Wundulako 40 kasus, Baula 18 kasus, Pomalaa 68 kasus, Tanggetada 23 kasus, Polinggona 6 kasus, Watubangga 11 kasus, Kukutio 11 kasus, Toari 18 kasus, dan Rumah Sakit Benyamin Guluh 2 kasus.
Ia menjelaskan bahwa untuk pencegahan penyakit menular tersebut pihaknya selalu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang mengalami gejala tinggi seperti demam, batuk yang lebih dari dua pekan dan sudah mencoba minum obat batuk namun tidak sembuh.
"Jadi, kami selalu kampanyekan untuk orang yang batuk lebih dari dua minggu atau dua minggu ke atas kami sarankan agar segera ke Puskesmas untuk periksa atau laporkan ke petugas yang ada di Puskesmas atau petugas kesehatan yang ada di sekitar supaya tidak menyebar ke orang lain terutama pada keluarganya," jelasnya.

