Kendari (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Konawe menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyelenggaraan Rumah Dataku di Konawe, Sultra.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas PPKB Konawe ini bertujuan memperkuat pengelolaan data kependudukan, sekaligus menjadi upaya optimalisasi eksistensi dan keberlanjutan Rumah Dataku di tingkat desa.
Kegiatan Monev dihadiri oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dari berbagai kecamatan di Konawe. Tim kerja Daldukjakstra BKKBN Sultra memberikan penguatan terhadap indikator-indikator yang menjadi dasar penilaian klasifikasi Rumah Dataku.
Indikator tersebut mencakup aspek kelembagaan, pengelolaan data, hingga pemanfaatan informasi yang dihasilkan untuk mendukung pembangunan berbasis data.
Selain evaluasi, kegiatan ini memperkenalkan tools terbaru untuk pengumpulan dan pembaruan data Rumah Dataku. Inovasi ini diharapkan dapat mempermudah PKB dalam melakukan updating data serta pelaporan berbasis digital.
"Dengan adanya inovasi ini, diharapkan kualitas data di tingkat lapangan menjadi semakin akurat, cepat, dan mudah diakses, sebagai landasan kebijakan pembangunan," kata Bahtiar dari tim BKKBN Sultra, Rabu.
Setelah sesi diskusi dan pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Rumah Data Kependudukan di Kecamatan Unaaha dan Wawotobi.
Dalam kunjungan tersebut, tim BKKBN dan peserta PKB mengevaluasi langsung kelengkapan data dan tampilan informasi yang disajikan di display Rumah Dataku.
Melalui kegiatan Monev, para PKB berbagi masukan dan praktik baik mengenai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari keterbatasan sarana prasarana hingga upaya kreatif dalam menjaga keberlanjutan kegiatan di wilayah masing-masing.
Semangat dan dedikasi para Penyuluh KB dianggap sebagai bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan Rumah Dataku sebagai pusat data kependudukan dan keluarga yang berkualitas.
Diharapkan, data yang akurat ini mampu mendukung kebijakan pembangunan berbasis data, mewujudkan keluarga berkualitas, dan menjadi pijakan penting menuju visi Indonesia Emas 2045.

