Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk 33 brigade pangan untuk mengelola lahan sawah baru yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) seluas 6.745 hektare.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra Prof. Muhammad Taufik di Kendari, Senin, mengatakan bahwa program Cetak Sawah Rakyat (CSR) Kementan di Provinsi Sultra berhasil membuka lahan sawah baru seluas 6.745 hektare untuk tahun 2025.
Dengan luas sawah baru itu, ia menyampaikan masing-masing brigade pangan ditugasi mengelola 200 hektare sawah baru. Sedang setiap brigade pangan nantinya akan diisi oleh 15 orang, yang terdiri dari pemilik lahan dan anggota dengan berbagai keahlian hingga mekanik.
Muhammad Taufik mengungkapkan dalam setiap brigade pangan tersebut nantinya mereka akan diberikan bantuan alat pertanian modern, seperti mesin tanam, traktor roda empat, mesin combine, pompa, alat semprot, benih, hingga pupuk.
“Brigade pangan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan sawah baru yang dicetak pemerintah,” ujarnya.
Dia menyebutkan untuk program tersebut, Pemprov Sultra telah memetakan pencetakan sawah yang baru di beberapa wilayah, yaitu Kabupaten Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Kabupaten Bombana.
"Untuk pencetakan sawah terluas itu di Kabupaten Kolaka Timur dengan luasan 2.195 hektare, kemudian Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan 1.400 hektare, Bombana 750 hektare serta Kabupaten Kolaka dan Konawe Utara itu masing-masing 500 hektare," jelas Muhammad Taufik.
Muhammad Taufik mengungkapkan sebelum pencetakan dilakukan, pemerintah melaksanakan survei investigasi dan desain (SID) untuk memastikan lokasi yang dipilih layak secara teknis maupun sosial ekonomi.
Sawah yang dicetak tidak boleh dialihfungsikan dan harus tetap digunakan untuk pertanian.
“Setelah tahap SID rampung, proses dilanjutkan dengan konstruksi lahan dan persiapan penanaman. Target penanaman menyesuaikan jadwal Kementerian Pertanian, yaitu Oktober 2025,” tambah Muhammad Taufik.

