Kendari (ANTARA) - Memasuki hari ke-15 penanganan kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus melanjutkan komitmennya terhadap proses pemulihan yang transparan dan partisipatif.
Strategi pemulihan ini didasarkan pada dua pendekatan utama: penggunaan data ilmiah dan kolaborasi dengan masyarakat.
Hingga saat ini, tim gabungan dari Pemda Luwu Timur, BPBD, aparat desa, dan PT Vale telah menerima 126 laporan aduan resmi. Laporan ini diterima melalui posko pengaduan, informasi, dan layanan hotline 24 jam.
Data yang dihimpun meliputi dampak pada 42 lahan sawah, 28 kebun, 19 empang, serta 37 kasus terkait air bersih dan peternakan. Data ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk menentukan kompensasi dan rencana pemulihan jangka panjang.
"Basis data yang komprehensif ini tidak hanya mencatat kerugian, tetapi juga menjadi instrumen untuk merancang solusi yang terukur, adil, akuntabel, dan berbasis ilmiah," ujar Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk Endra Kusuma, Senin.
Selain pendataan, pemulihan juga didukung oleh semangat gotong royong warga. Selama lima hari terakhir, 60 warga dari Desa Lioka dan Desa Baruga bergabung dalam dua tim kerja untuk membersihkan sisa minyak di sepanjang sungai.
Seorang petani dari Dusun Molindowe Ali Bastian mengapresiasi keterlibatan warga.
"PT Vale tidak hanya datang untuk membersihkan, tapi juga mengajak kami bergabung. Kami merasa dihargai karena dilibatkan langsung dalam memulihkan lahan dan air yang kami gunakan sehari-hari," katanya.
Senada dengan itu, Asrul Akhmad dari Desa Matompi juga merasakan manfaat dari proses pendataan ini.
"Pendataan yang dilakukan sangat membantu, karena sawah kami yang terdampak bisa tercatat resmi. Ada kepastian bahwa masalah kami tidak diabaikan," ucapnya.
Dengan pendekatan terpadu antara sains, data, dan gotong royong, PT Vale berharap proses pemulihan ini dapat mengembalikan ekosistem Towuti dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

