Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka meminta Bunda PAUD di provinsi, kabupaten dan kota aktif memantau kecukupan gizi anak usia dini agar mencegah gizi buruk atau stunting.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat ditemui, Jumat, menyampaikan bahwa anak usia dini wajib mendapatkan perhatian pemerintah terkait kondisi kecukupan gizi dan pendidikan yang memadai. Tujuannya agar generasi mereka lebih siap bersaing menuju Generasi Emas Indonesia 2045 mendatang.
"Kalau anak-anak kita tidak mendapat gizi yang baik, maka mereka akan kekurangan gizi yang berakibat pada stunting," ucap Andi Sumangerukka.
Dia menyampaikan, salah satu tugas PAUD bukan hanya di sektor pendidikan, tetapi juga memastikan seberapa banyak anak-anak mendapat gizi yang baik, utamanya bayi usia 0 sampai 6 bulan.
Selain itu, PAUD juga harus tersedia di 2.285 desa dan kelurahan se-Sulawesi Tenggara agar pendidikan anak usia dini benar-benar dirasakan hingga ke desa-desa.
"Bunda PAUD harus memberikan pendampingan, karena karakter awal ada di tingkat PAUD, kalau anak-anak kita salah dalam pendidikan di situ, maka hasilnya nanti akan salah," kata Andi Sumangerukka.
Untuk itu, salah satu tugas awal Bunda PAUD tingkat provinsi dan 17 kabupaten/kota agar memastikan setiap desa dan kelurahan ada fasilitas PAUD.
Gubernur menambahkan, pemerintah daerah juga harus berperan dalam menciptakan pendidikan anak usia dini termasuk memasok makanan bergizi bagi mereka.
Menurutnya, jika setiap anak tidak mendapat pendidikan baik dan kebutuhan gizi yang cukup, maka akan melahirkan generasi yang kurang baik.
Kondisi ini, nantinya juga berdampak pada terciptanya sumber daya manusia (SDM), seperti aparatur sipil negara yang tidak memiliki karakter baik dalam bekerja.
"Jika nanti bupati dan wali kota nantinya mendapatkan pegawai kita yang tidak mampu bekerja jangan disalahkan. Bisa jadi awalnya, penerimaannya yang keliru atau kondisinya memang yang ada seperti itu," ucap Andi Sumangerukka.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, (Kemendikdasmen), Nurul Mazidah Fajar Riza Ul Haq, menambahkan, dengan dilantiknya istri kepala daerah sebagai Bunda PAUD maka pihaknya optimistis masa depan anak-anak di Sultra lebih baik lagi.
"Apalagi jabatan Bunda PAUD adalah jabatan sukarela, sehingga perlu kerja sama pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan program pendidikan dasar anak-anak," ujar Nurul Mazidah.
Dia juga menambahkan, untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini di setiap desa dapat melalui optimalisasi dana desa.
Bunda PAUD dan literasi Provinsi Sulawesi Tenggara, dijabat Arinta Nila Hapsari Andi Sumangerukka. Kemudian Bunda PAUD Kota Kendari dijabat Wali Kota Siska Karina Imran dan Bunda Literasi dijabat Shintya Putri Anawula Sudirman. Sedangkan Bunda PAUD di 16 kabupaten dijabat istri bupati dan wakil bupati.*

