Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan sebanyak 1,8 juta pemilih sementara di seluruh wilayah Bumi Anoa yang terdata pada semester I tahun 2025.
Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Prov Sultra Mu'min Fahimuddin saat dihubungi di Kendari, Minggu, menyampaikan jumlah 1.871.362 pemilih ini terdiri laki-laki sebanyak 929.956 dan pemilih perempuan sebanyak 941.406 orang.
"Rekap pemilih ini untuk semester pertama dari Januari sampai Juni 2025, tersebar di 221 kecamatan dan 2.285 desa se-Sultra," kata Mukmin.
Ia menyebut data jumlah pemilih tersebar di Sultra mengalami penurunan dibanding data pemilih Pilkada 2024 yang sejumlah 1.876.792 pemilih.
"Jadi, angka rekapannya turun 5.430 pemilih dari Pilkada 2024 ke PDPB Semester pertama 2025," ujar Mukmin.
Mukmin menjelaskan penurunan jumlah pemilih tersebut karena masih ada tiga daerah yang belum merampungkan data pemilih baru di Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) 2025, yakni Kabupaten Buton Tengah, Buton, dan Kota Baubau.
Selain itu, lanjutnya, faktor lain karena adanya pemilih yang sudah pindah domisili ke provinsi lain dan juga ada warga telah meninggal dunia sehingga tidak memenuhi syarat (TMS).
"Saat rekap Provinsi kemarin masih ada tiga kabupaten/kota yang belum memasukkan angka pemilih barunya. Artinya angka rekap ini masih akan bergerak karena kabupaten/kota masih lakukan pemutakhiran sampai Desember 2025," jelas Mu'min
Sementara itu Ketua KPU Sultra, Suprihaty Nengtiyas mengatakan KPU Sultra melalukan rekapitulasi data pemilih baru untuk semester pertama PDPB 2025 setiap enam bulan, yakni Januari-Juni 20255. Sementara kabupaten dan kota PDPB setiap tiga bulan atau triwulan.
Ia menerangkan hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pemilu serta PKPU yang mengatur tentang kerja KPU di masa non-tahapan pemilu.
"Pemutakhiran data pemilih berkelanjutan merupakan bagian dari upaya KPU dalam menjaga dan meningkatkan kualitas data pemilih secara terus-menerus, guna mewujudkan pemilu yang demokratis, inklusif, dan akurat," jelasnya.

