Tangerang (ANTARA) - Perusahaan properti Paramount Land melakukan hitung ulang target pendapatan atau marketing sales pada tahun 2025 yang sebelumnya dicanangkan Rp6,5 triliun imbas ekonomi global karena konflik di timur tengah (Timteng) yakni Iran dan Israel serta kebijakan tarif Amerika Serikat.
"Kita akan bahas kaitan marketing sales 2025 ini bulan depan yakni Juli karena melihat kondisi ekonomi global yang juga berdampak pada sektor properti hingga semester satu," kata Presiden Direktur Paramount Land, M Nawawi di Tangerang Kamis.
Dia mengatakan, imbas dari konflik di Timur Tengah sangat berdampak pada sektor properti khususnya kenaikan harga material jika suplai bahan bakar minyak (BBM) terhambat.
Tak hanya itu, jika konflik meluas ke Qatar akan terganggu stabilitas ekonomi global sebab banyak pelaku usaha melakukan pertemuan di negara tersebut dan akses ke berbagai negara lainnya. Sehingga pengusaha di Indonesia khususnya Paramount Land akan sangat melihat perkembangan ke depan.
"Sekarang memang sudah reda, tetapi kita akan tetap melakukan kajian. Karena sejak awal tahun, properti mengalami banyak tantangan dari mulai kondisi ekonomi global seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat hingga lainnya," ujarnya.
Tak hanya hitung ulang pada target pendapatan, lanjut Nawawi, pihaknya juga menunda berbagai program peluncuran produk hunian dan komersil yang harus sudah banyak dilakukan pada semester satu.
"Banyak produk yang harusnya kita kenalkan kepada publik tetapi kita tunda dulu. Kita lakukan penjualan dengan konsep lain mengingat kondisi ekonomi saat ini, khususnya daya beli" ujarnya.
Direktur Sales & Marketing Paramount Land, Chrissandy Dave mengatakan, hingga semester satu awal bulan Juni, penjualan baru mencapai 38 persen, jauh dari target setengahnya. Lalu untuk penjualan, lebih dominan kepada bangunan komersil seperti ruko mencapai 60 persen dan sisanya adalah hunian.
Baca juga: Ini kelebihan dan kekurangan membeli rumah seken
Ia mengatakan, kemungkinan besar target pendapatan tahun ini akan dilakukan koreksi namun persentase akan dirundingkan bersama dengan mengumpulkan semua masukan dari berbagai pihak.
Namun demikian, untuk pembangunan sejumlah proyek seperti akses jalan tol di Curug Tangerang, kawasan komersil baru di Gading Serpong akan tetap berjalan sesuai target.
Hanya saja, untuk peluncuran dalam rangka pengenalan kepada publik akan dibuat skema lainnya. Misalnya saja pada ‘Festival Glodok Pancoran’ 2025 di Hampton Square Serpong yang menargetkan nilai transaksi capai Rp150 miliar.
"Untuk minat terhadap hunian dari konsumen masih ada yang langsung datang ke lokasi. Hanya saja program knowledge hunian kepada konsumen yang kita tunda karena situasi konflik saat ini," ujarnya.
Baca juga: OIKN dan pengembang properti mulai pasarkan hunian di IKN
Direktur Retail & Leasing Paramount Land Farida Mualim menambahkan, ‘Festival Kuliner Glodok Pancoran’ digelar pada tanggal 25 Juni - 6 Juli 2025 yang berkolaborasi dengan Samsaka Group/ Jiiscomm. "Festival kuliner ini diikuti lebih dari 40 penyewa yang menghadirkan makanan legenda," ujarnya.
Febriyanto Rachmat selaku CEO Samsaka Group/Jiiscomm mengatakan, kehadiran kuliner autentik di Hampton Square memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner khas Peranakan Indonesia dan Nusantara legendaris dari daerah Glodok Pancoran, sekaligus menjadi hiburan warga Gading Serpong.
"Festival ini juga menjadi sarana untuk melestarikan keanekaragaman kuliner Indonesia dan memperkuat ikatan budaya melalui beragam makanan khas," ujarnya.
Baca juga: Ini poin penting yang harus diperhatikan saat beli propertiBaca juga: Ini poin penting yang harus diperhatikan saat beli properti
Baca juga: Penyidik KPK panggil manajer perencanaan PT Kereta Api Properti Manajemen

