Kendari (ANTARA) - BPBD Konawe Utara (Konut) menempatkan 300 personel gabungan untuk mengamankan penyeberangan masyarakat saat naik rakit akibat banjir luapan Sungai Lalindu di desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala BPBD Konawe Utara, Muh Aidin saat dihubungi di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa ratusan personel yang disiagakan tersebut diatur secara bergantian untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat agar bisa menyeberangi Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, yang saat ini masih sulit di lalui akibat banjir luapan Sungai Lalindu.
"Personel gabungan tersebut, yakni berasal dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Perhubungan, Satpol-PP, Dinas Kesehatan, Relawan, Forum Pengurangan Risiko Bencana, dan instansi terkait lainnya," kata Aidin
Ia menyebutkan bahwa untuk menjaga keamanan warga di atas rakit tersebut BPBD Konut berserta instansi terkait, menyiagakan setiap personel di atas rakit guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
"Kami juga mengimbau seluruh masyarakat agar keluar dari kendaraan saat naik rakit, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam melakukan penyeberangan," ujarnya.
Selain itu, gabungan personel tersebut ada juga yang mengatur kendaraan dan arus lalu lintas baik motor dan mobil untuk mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.
Aidin menjelaskan bahwa ratusan personel gabungan tersebut juga disiapkan untuk siaga di enam kecamatan yang sering terdampak banjir di Kabupaten Konawe Utara, yakni Kecamatan Wiwirano, Landawe, Langgikima, Oheo, Asera, dan Andowia.
"Kita siagakan semua ini karena titik pantau kita ini berada di enam kecamatan," ujarnya.
Aidin menambahkan bahwa pihaknya juga mendirikan tenda posko pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang melintasi Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
"Itu posko pelayanan masyarakat, di situ ada tim kesehatan, kalau ada masyarakat yang melintas dan mengalami gangguan kesehatan, di situ juga bisa periksa," ucap dia.
Aidin menambahkan bahwa pos itu juga diperuntukkan bagi para personel untuk istirahat di wilayah tersebut dan akan menambah satu pos lagi, sebab para personel tersebut memperketat penjagaan selama 24 jam.